Gulai Enthok Gobyos Kas Wonosobo

Daging menthok atau enthok jika dimasak gulai, ternyata rasanya sungguh luar biasa. Apalagi santan yang digunakan berasal dari sari kelapa tua yang dicampur bumbu serta racikan rempah-rempah pilihan. Dari aromanya saja, dapat jelas terbayang kelezatan rasanya. Belum lagi didukung dengan cara memasak yang benar, daging akan lebih empuk sehingga enak disantap.

Jika ingin mencicipi masakan gulai enthok senikmat itu, tidak perlu bingung. Anda bisa berkunjung di warung makan "Enthok Gobyos" milik Eko Pujianto di Jalan Wonosobo-Dieng Km.1 Kampung Rowopeni Bugangan Wonosobo. Di Warung ini anda akan disuguhkan santapan khas Wonosobo, yakni gulai enthok super pedas dan nikmat dengan ukuran porsi mantap sesuai selera.

Racikan bumbu gulai Enthok Gobyos juga luar biasa mengggugah selera. Bahkan bumbunya mampu meresap jauh ke dalam tulang .meski dagingnya gempal, namun jangan khawatir daging enthok tetap empuk. Daging enthok dimasak melalui perebusan yang cukup lama, sehingga membuat serat daging enthok bisa lebih empuk dan mudah dipisah dari tulang.

Menurut Eko, agar daging menthok terasa empuk, memasaknya harus menggunakan kayu bakar pilihan. Meski proses memasaknya sedikit lama, tapi itu tidak menjadi soal. Terpenting adalah kualitas masakan sesuai diharapkan, lezat dan nikmat. Daging  menjadi lembut dan bumbu-bumbu bisa meresap hingga ke serat daging. Tulangnya pun terasa gurih karena racikan bumbunya mampu meresap sampai ke dalamnya.

Pengunjung di warung ini juga dimanjakan dengan kebebasan seperti di rumah sendiri. Setiap pelanggan, bebas mengambil nasi maupun daging menthok sesuai selera. Ada dua jenis masakan, yakni enthok super pedas sehingga diberi nama enthok gobyos, karena setelah menyantap dijamin 'gembrobyos' (bercucuran keringat). Masakan yang lain adalah enthok biasa, yang disediakan khusus bagi pelanggan yang tidak suka pedas. "Untuk menambah sensasi pedas, kami juga melengkapinya dengan menyediakan sambal spesial, yaitu sambal lombok rawit. Tenyata sebagian besar pelanggan menyukai sambal lombok rawit. Jadi demi memuaskan pelanggan, setiap harinya tidak kurang 5 kg cabai habis untuk membuat sambal," tuturnya.

Warung Enthok Gobyos selalu ramai pembeli, sehingga masakan enthok yang tersedia selalu ludes. Warung ini buka pukul 09.00-21.00 WIB, namun tak jarang pukul 17.00 WIB menu sudah habis. Pelanggannya juga beragam, mulai pejabat, PNS, pedagang, serta pegawai swasta. Setiap harinya tidak kurang dari 25-30 ekor menthok yang disembelih. Bahkan untuk menjaga agar tidak kesulitan bahan baku, Eko bekerja sama dengan pemasok besar untuk memenuhi kebutuhan.

BuildMyIncomeDaily.com Making ...Success A LifeStyle :: Easy Money For You

Sate Sapi Gepuk "Pak Parno" Yang Empuk

Halaman Sewandanan di depan Pura Pakualaman, menjadi jujugan para pecinta kuliner, sejak pagi hingga malam hari. Di Pagi hari, bisa dijumpai soto, simay, lontong sayur dan lainnya. Begitu juga saat hari beranjak malam, aneka hidangan juga tersaji seperti jadah bakar, roti bakar, bakmi jawa, ayam bakar, ayam goreng dan menu lainnya.

Salah satu jujugan kuliner di Sewandanan adalah warung sate "Pak Parno' melengkapi wisata kuliner Pura Pakualaman Yogyakarta. Warung ini merupakan cabang sate "Pak Parno' di halaman Pasar Lempuyangan Yogyakarta. Warung ini, selain menjajakan sate kambing bakar, sate goreng, sate klathak, tongseng daging campur, tongseng kikil, tongseng kepala kambing, thengkleng, nasi goreng, juga dapat menikmati menu istimewa sate gepuk daging sapi yang empuk.

Parno mengungkapkan, selama ini pengunjung langganan, sebagian besar senang menikmati menu sate dan tongseng yang dagingnya empuk. Tenyata pengunjung juga menyukai sate gepuk daging sapi. Terumata yang tidak suka sate atau tongseng daging kambing dan memilih daging sapi.

Sate daging sapi sebelum dibakar, digepuk terlebih dahulu agar daging bisa empuk. Selain empuk, bumbu sate juga bisa lebih merasuk. "Untuk sate gepuk daging sapi ini, bumbunya sebagimana sate kambing. Cuma, bedanya sate gepuk daging sapi, ya digepuk dulu agar dagingnya empuk," cerita Parno, sambil menambahkan warung buka setiap hari mulai pukul 10.00 - 23.00 WIB.

Bila penasaran, silakan mencoba sate yang dagingnya digepuk dulu...hmmm pasti lain rasanya.


BuildMyIncomeDaily.com Making ...Success A LifeStyle :: Good Times

Bumbu Rujak Ayam Bakar Kuwali

Kota kecil Kabupaten Karanganyar ternyata memiliki kekayaan kuliner tradisional yang unik, diantaranya ayam panggang dengan citarasa yang sangat khas, karena dimasak dengan cara-cara yang unik pula. Cara mengolahnya tidak langsung dipanggang di atas bara api, tetapi dipanggang di dalam kuwali tanah liat dan bumbu yang digunakan terbilang istimewa.

Tidak hanya mengandalkan bumbu standar yang lebih banyak menggunakan kecap, tetapi ayam panggang kuwali ini diberi bumbu yang menonjolkan citarasa gurih dan pedas, yang sering disebut "bumbu rujak". Menu ini memang istimewa, karena untuk mengolah ayam panggang kuwali menggunakan kayu bakar dengan tungku tempo dulu, sehingga memberi aroma dan kekhasan tersendiri.

Tidak mengherankan, kalau warung makan bernama "Dian Rahma" spesialis ayam panggang kuwali dan gudangan daun pepaya, menjadi menu yang istimewa, sehingga menjadi salah satu destinasi kuliner terkenal di Karanganyar. "Baru kali ini saya merasakan lezatnya ayam panggang, lebih-lebih pendampingnya gudangan (urap) daun pepaya," kata Ny Radjinem.

Ny Radjinem warga Yogya diajak mampir di warung makan ayam panggang kuwali sepulang dari wisata Tawangamangu, merasa puas menyantap hidangan yang baru sekali ini dinikmati di warung makan "Dian Rahma" yang berlokasi di Jalan Karanganyar Matesih, sekitar 500 m dari jembatan Siwaluh di arah Matesih.

Tak sulit menemukannya, karena warung ini terletak di pinggir jalan raya. Jalan ini merupakan akses pulang-pergi wisatawan ke Tawangangu, salah satu kawasan wisata unggulan di Karanganyar. Menurut Sujadi, pemilik warung, dirinya menemukan resep jitu setelah mempelajari cara pengolahan ayam panggang tradisional dari kakaknya. "Ayam tidak langsung dibakar di atas bara api, melainkan dipanggang di dalam kuwali yang terbuat dari tanah liat," katanya.

Proses memasak yang khas ini, menghasilkan aroma ayam panggang yang lebih sedap dan citarasa yang mantap. Bahan pokok yang digunakan khusus ayam kampung, sehingga bisa dibayangkan betapa gurihnya ayam panggang ini.

Berkat pengolahan yang prima, ayam kampung tak hanya sangat gurih, tapi teksturnya juga empuk. Racikan bumbu rujak yang digunakan juga menjadi nilai lebih, rasa gurih dan pedas membalut daging ayam secara sempurna, sehingga benar-benar merasuk ke bagian dalamnya. Rasa pedasnya tidak berlebihan, tapi bisa memberi sensasi rasa yang berbeda. Bumbunya cukup intens tapi tidak merusak rasa natural dari ayam kampung itu sendiri.

Ayam kampung panggang kuwali ini terasa nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat , sambal terasi dan lalapan atau urap daun pepaya.

Warung ini buka dari pagi hingga sore, sekitar pukul 09.00-17.00 WIB. Pelanggannya datang dari dalam maupun luar kota. Tak jarang pelancong dari luar kota membeli ayam panggang bumbu rujak untuk buah tangan. Selain dua cabang di Karanganyar, Warung Makan "Dian Rahma" juga memiliki satu cabang lain di daerah Teras Boyolali dengan cita rasa yang sama.

Lokasi:

1. Kretek Gantung, Jl. RM Said 01/VI, Geneng. Tegal Gede, Karanganyar – Jawa Tengah. (0271) 5893350

2. Jl. Solo – Tawangmangu, Km. 28. Karangpandan, Karanganyar– Jawa Tengah. (0271) 7967679

3. Jalan Raya Boyolali – Solo Km. 5, Teras. Boyolali – Jawa Tengah. (0276) 3345950

BuildMyIncomeDaily.com Making ...Success A LifeStyle :: Earn $20 to $100 Daily

Tujuh Tips Berwisata Kuliner

1. Cari Informasi Terlebih Dahulu

Sebelum keluar rumah, kumpulkan informasi tentang makanan dan minuman, dan jika perlu teknik memasaknya. Semakin banyak informasi yang diketahui, semakin dalam kita mengeksplorasi makanan atau minuman yang dicoba. Begitu juga dengan pengertian kita tentang makanan tersebut.

2. Berani Mencoba

Seperti sedang berpetualang, harus ada keberanian untuk mencoba hal baru atau di luar kebiasaan. Yang namanya berwisata kuliner, tak bisa dipungkiri cita rasa dan bahan dasar unik akan masuk ke mulut. Dengan keberanian, maka akan semakin mudah untuk menerima makanan baru. Jika memang nanti setelah dicoba rasanya memang tidak cocok di lidah, setidaknya ya sudah dicoba dan tahu.

3. Mencari Tips Dari Warga Setempat

Tidak ada informasi yang paling orisinal dari komentar atau pendapat langsung dari warga setempat karena jika memang ada tempat makan paling populer di pusat kota, rekomendasi pasti datang tidak hanya dari satu atau dua warga yang dimintai pendapat. Dari komentar warga setempat pun kita bisa langsung tahu kelebihan sekaligus kekurangan tempatatau makanan tersebut.

4. Kunjungi Pasar Tradisional

Mendatangi pasar adalah satu cara paling bagus untuk mengetahui seperti apa makanan dan minuman yang biasa disantap warga setempat. Di Bandung, misalnya, mampirlah ke daerah Dago, Riau atau Cihampelas. Daerah-daerah ini merupakan surga makanan, selain factory outlet.  Ke Surabaya, lain lagi. Jika mampir ke pasar tradisional Genteng, maka ketahuan di sekitar situ banyak sekali jejeran toko menjual bandeng asep, masakan khas Surabaya yang kerap dijadikan oleh-oleh.

5. Mampir ke Tempat Makan Yang Ramai

Saat mengeksplorasi kota dan harus mengisi perut, satu hal yang harus selalu diperhatikan saat mencari tempat makan adalah mencoba di tempat yang ramai pengunjungnya. Jika melihat tenda pinggir jalan dengan antrian panjang, maka tempat itu wajib untuk dicek dan dicoba.

6. Mencoba Sesuatu yang Berbeda

Selain mengunjungi tempat-tempat populer yang sering diresensi berbagai media atau rekomendasi teman, cobalah untuk menyicipi makanan di tempat makan sesuai dengan kesukaan pribadi. Jadi, seperti berpetualangan dengan penemuan sendiri. Misalnya, jika suka steak, mungkin bisa mencari tempat steak paling enak di kota yang dikunjungi.

7. Langsung ke Tempat Pembuatnya

Mendatangi tempat pembuatannya langsung bisa menjadi satu pengalaman lengkap berwisata kuliner. Dengan melihat bagaimana cara pembuatannya, kita tidak sekedar menikmati kelezatan makanan tetapi juga tahu bagaimana cara pembuatannya sekaligus lebih mengerti kenapa makanan tersebut memiliki cita rasa tertentu atau mungkin bentuk yang unik.

Bebek Tepi Sawah yang Krispi

SELAMA ini, bebek identitas rasanya amis dan alot. Tapi beda dengan restoran yang satu ini. Sebab, bebek goreng krispi atau Crispy Duck racikan Bebek Tepi Sawah (BTS) Restaurant Cabang Ubud-Jogja ini rasanya renyah tanpa amis tak berlemak. Selain itu, dagingnya juga terasa lembut begitu masuk dimulut.

Disajikan bersama sayur kacang panjang khas Bali dengan padu padanan sambal matah (mentah), irisan bawang merah, sere dan cabai rawit ini bisa memanjakan selera kuliner, khususnya pengemar bebek. Maka tak heran jika menu yang dimiliki BTS ini tidak hanya disukai lidah orang lokal saja namun juga lidah bule.


Direktur Utama PT Amerta Caya Parama, perusahaan yang mengelola BTS Ubud-Jogja Eddy Purjanto mengatakan , biasanya kesan pertama terhadap menu berbahan bebek selalu diidentitaskan dengan alot atau berbau amis. Kesan itu juga yang muncul saat awal mula I Nyoman Sumerta mendirikan Bebek Tepi Sawah di Ubud, Bali 1999.

"Untuk meyakinkan pembeli, tidak jarang I Nyoman Sumerta memberikan jaminan , jika bebek ditempatnya alot atau konsumen tidak suka, maka tidak perlu bayar", katanya saat mengutip perkataan dari Nyoman .

Hasilnya, ternyata bukan hanya dilidah orang Indonesia saja yang cocok dengan makanan BTS, namun juga sesuai dengan selera wisatawn asing yang datang ke BTS di Ubud Bali. Banyaknya permintaan masyarakat terhadap BTS agar membuka cabang di kota-kota lain, membuat BTS mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia seprti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Makasar, Batam dan Yogyakarta, bahkan juga diluar negeri yakni Singapura serta Malaysia.

Di Yogyakarta sendiri, lanjut Eddy, meski baru soft launching pada 19 April, BTS Yogyakarta menjadi salah satu destinasi kuliner baru yang menarik warga Yogyakarta dan wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Hingga pada akhirnya Bebek Tepi Sawah Cabang Ubud-Jogja baru saja diresmikan oleh Gubernur DIY ri Sultan HB X, Rabu 25/6/2014.

General manager Bebek tepi Sawah Cabang Ubud_Jogja, benny menjelaskan, menu andalan restoran tersebut ialah bebek goreng krispi. Dimana separo bebek goreng renyah kering dipadukan dengan sayur kalasan (kacang panjang dierbus dibumbui dengan bumbu khas Bali). "Tak hanya itu saja, satu paket bebek goreng krispi ini lengkap dengan tiga sambal matah, sambal goreng dan sambal merah,"ujarnya.

Selain bebek krispi, menu -menu lain dari BTS Yogya yang beroperasi mulai pukul 10.00 hingga pukul 22.00 WIB di antaranya Bebek Betutu, Ayam Panggang Tepi Sawah, Ayam Goreng, Steak, nasi goreng, ikan gurame dan seafood. Sedangkan menu minuman spesialnya ada BST Punch yang terdiri dari kunir, asam, jahe merah dan sere. Minuman ini menjadi satu-satunya khas BTS Yogya dan tidak akan dijumpai di BTS cabang lain sekalipun di Bali.

Eddy Purjanto menyatakan bahwa Bebek Tepi Sawah (BTS) Cabang Ubud-Jogja bisa disebut sebagai satu-satunya cabang yang paling mirip dengan BTS pusat di Ubud, Bali. Berada di Jalan Damai, No 78, Mudal, Sariharjo, Ngaglik Sleman, restoran ini memiliki view lengkap dengan pemandangan tepi sawah yang menyatu menjadi bagian dari BTS Cabang Ubud-Jogja, sama seperti BTS Ubud Bali.

Sebagian nilai lebih dari BTS ini, selain soal rasa juga higienisitas. Hal ini menyadari bahwa BTS Ubud memiliki standar tinggi dalam pelayanan, bahan baku terbaik, cara memasak yang didukung dengan fasilitas dapur berstandar hotel berbintang, hinga hidangan sampai dimeja konsumsi juga menjadi perhatian.

"Kami berharap BTS Cabang Ubud-Jogja ini nantinya bisa menjadi tujuan wisata kuliner untuk pencinta kuliner kalangan menengah keatas. Sebab, di sini kami akan memberikan pelayanan khas Yogya dengan suasana persawahan yang kental plus udara segar," harapnya seraya menjelaskan untuk harga makanan dijual mulai Rp 39.000 dan minuman mulai Rp 10.000.

Empuknya Daging Bakso "Pak Geger"

Bagi masyarakat Kota Semarang, nama bakso daging sapi 'Pak Geger' tentu sudah akrab di telinga mereka. Sebab, disana terkenal lezat, dagingnya empuk. Hal itulah yang mendorong niat Edy nuryanto untuk mewujudkan cita-citanya buka warung bakso daging sapi Pak Geger di Yogyakarta.

"Dulu saya tinggal bersama orang tua di Perumahan PLN Semarang. Di sana bapak punya langganan tukang bakso keliling di daerah Perumahan PLN. Pada gerobak tukang bakso itu diberi nama "Geger". Saat saya tanya kenapa namanya geger, dia menjawab polos karena ingin menggegerkan dunia perbaksoan. Kenyataannya memang benar, karena terkenal lezat, tukang bakso itu bisa buka warung bakso kecil di pinggir sungai. Meski dengan harga yang sedikit mahal, tapi banyak orang yang mencarinya. Hingga pada akhirnya bakso sapi "Pak Geger" bisa besar dan terkenal seperti sekarang ini," ungkap Edy.

Berangkat dari cita-citanya sejak kecil, Edy yang sudah malang melintang bekerja kantoran, akhirnya membanting stir menjadi wirausahawan. Tak lain pilihannya ialah membuka warung bakso daging sapi. "Setelah saya pikir, kerja sebagai karyawan itu tidak bebas. Sampai suatu saat, ketika saya jajan bakso di daerah Yogya, saya bertanya pada karyawan bakso, mobil yang bagus itu punya siapa?. Jawabnya, punya pemilik warung bakso ini. Dari situlah saya yakin bahwa suatu saat dengan hanya menjadi tukang bakso, tapi bisa punya mobil sendiri. Padahal, saya sebagai manager di perusahaan terkenal belum juga punya mobil sendiri." terang Edy yang juga pernah bekerja di berbagai perusahaan.

Sejak itulah. lanjut Edy, dia yang kini tinggal bersama istri dan seorang anak di daerah Sleman mencoba franchise dengan Pak Geger. Hingga dibukalah warung bakso daging sapi "Pak Geger" di Ruko Seturan Kav 7-8, Caturtunggal, Depok, Sleman. Edy yang sudah menimba ilmu dari Pak Geger kemudian diterapkan di Yogya. Kuncinya, tetap mengutamakan rasa terlebih dahulu.

Menurutnya, pemilihan daging sapi harus yang terbaik. Campuran rempah-rempah juga sesuia dengan takarannya. "Pokoknya semua harus pas. Jika berlebihan atau kurang tentu rasanya malah tidak enak," ucap Edy.

Maka, setelah dibuka sekitar sebulan, warung bakso Pak Geger di Seturan tersebut langsung mendapat sambutan hangat dari pecinta kuliner khususnya penggemar bakso daging sapi. Akan tetapi, semua juga berkat kerja keras dari Edy saat memperkenalkan produknya di wilayah Yogya. Dia pun menerapkan ilmu pemasaran yang dimiliki, dengan cara membagikan brosur serta sampel bakso kecil kepada masyarakat di sekitarnya. Hasilnya, banyak di antara mereka datang untuk membeli semangkok bakso Pak Geger di seturan tersebut.

Menurut Edy, kekuatannya ada di bakso itu sendiri. Semangkok bakso Pak Geger itu di dalamnya terdapat daging bakso, potongan daging sapi, tulang muda, iso babat dan pangsit goreng. "Jika dilahap, bakso ini rasanya empuk dan gurih karena sari pati dari daging sapi serta campuran rempah di dalamnya. Apalagi pakai acar, pasti tambah mantab. Oleh karena itu, saya tetap mempertahankan kualitas sama persis seperti bakso Pak Geger di Semarang. Meski harganya di atas rata-rata, tapi pas dengan filosofi orang Jawa yakni "ana rega ana rupa", tegasnya.

Untuk mengenalkan bakso Pak Geger di Yogya, warung tersebut buka setiap hari mulai pukul 10.00-21.00 WIB. Namun khusus malam Minggu buka hingga pukul 23.00 WIB. Disana, Edy menjual menu Bakso Pak Geger mahsswwa seharga Rp. 10.000. Sedangkan Bakso Pak Geger dijual Rp. 15.000 sama seperti di Semarang. Tapi, bagi yang ingin mendapat paket terlengkap bisa memilih Bakso Pak Geger Segegernya seharga Rp. 20.000. Sementara untuk minumannya ada teh, jeruk, kopi, es krim, es kelapa muda, es teler dan lain-lain.

"Selama bula puasa ini, saya memberikan diskon 25 pesen untuk bakso dan gratis 1 cup es krim," jelas Edy seraya mengatakan bahwa dirinya juga mempunyai usaha lain.

Menikmati Rasa Khas Mie Ongklok Wonosobo

Ketika mendengar kota sejuk Wonosobo, tentu selalu terangan-angan sajian kelezatan mie ongklok, yaitu makanan khas terbuat dari mie kuning yang direbus bersama-sama sayur kubis dan kucai. Setelah dicelup ke air mendidih dengan alat serok cekung terbuat dari bambu, selanjutnya campuran mie dan sayur dinaik-turunkan atau diongklok, sehingga disebut mie ongklok.

Setelah matang baru disajikan dengan taburan bumbu kental berasa manis gurih yang sering disebut bumbu "lau". Bagi yang ingin menikmati sajian mie ongklok dengan rasa spesial, anda yang kebetulan sedang menikmati liburan di Wonosobo, bisa mampir di Resto Ongklok milik Ny Ayi Iswandani yang dikelola bersama suaminya Nurudin Ardiyanto di Jalan Dieng Km 2 Bugangan Wonosobo.

Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau, karena berada di jalur Kawasan Wisata Dieng. Bagi pengunjung yang datang rombongan juga tidak perlu khawatir, karena Resto Ongklok juga dilengkapi ruangan yang cukup luas dan nyaman berkapasitas 200 orang lebih.

Sekali mencicipi mie ongklok dijamin ketagihan. Bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi sensasi aroma khas bumbu lau seakan mengundang perut anda untuk segera menyiklat habis. Balum lagi ditambah sajian pelengkap mie ongklok, yaitu sate sapi bakar dengan taburan bumbu kacang, tentu akan semakin menggoyang lidah anda.

Menurut Ny ayi Iswandani, mie ongklok adalah masakan khas Wonosobo yang tidak ada duanya di daerah lain. Baik racikan bumbu maupun cara pembuatannya dilakukan secara khusus, sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Olahan ini rasanya juga berbeda dari masakan mie kebanyakan. "Rasanya berbaur antara nikmat, lezat, gurih, pedas dan yang pasti bisa membuat lidah jadi nyem-nyem," ujarnya.

Pelanggan setia Resto Ongklok bukan hanya warga Wonosobo, tetapi juga pengunjung dari berbagai daerah seperti Semarang, Bandung, Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lain di Indonesia. Kuliner khas Wonosobo ini juga sudah mendunia, karena banyak turis asing yang berlibur di Dieng selalu mencari mie ongklok. "Bahkan warga Wonosobo yang telah lama menetap di luar kota ataupun menjadi TKI di luar negeri, jika pulang kampung saat lebaran, pasti menyempatkan diri merasakan sensasi kelezatan mie ongklok di sini," katanya.

Selain mie ongklok, Resto Ongklok juga menyediakan aneka menu masakan lain yang tak kalah lezat, seperti iga bakar dan steak daging yang ditaburi salad sayur yang menggugah selera. Selain itu juga tersedia aneka menu bakaran ikan, seperti gurame dan nila bakar. Pengunjung yang ingin merasakan minuman khas Wonosobo, juga disediakan minuman khas carica dan purwaceng, yaitu minuman berasal dari pohon carica dan purwaceng yang hanya bisa tumbuh subur di Dataran Tinggi Dieng.

IKAN GORENG MAK BENG KHAS SEJAK 1941

Bila penikmat kuliner jalan-jalan ke Kota Denpasar Bali, hendaknya jangan lupa mencicipi kuliner khas yang ada sejak revolusi, tahun 1941. Kuliner tersebut tidak lain adalah Ikan Laut "Mak Beng", yang berada di Pantai Sanur, tepatnya Jalan Hang Tuah No 45 Denpasar.

Ya, warung makan Mak Beng ini sangat dikenal dan termasuk kuliner tertua di Kota Denpasar. Kini yang meneruskan usaha kuliner ikan laut Mak Beng adalah I Putu Wirya, cucu Mak Beng. Masakan Khasnya adalah ikan kakap goreng, soup kepala ikan dan telur ikan goreng. Entah mengapa, meski ikan kakap bukanlah istimewa namun berkat olahan kuliner Mak Beng terasa sangat lezat dan beda dengan olahan kakap di warung makan lain yang ada di seantero Bali.

Yang lain selain bumbu rempah-rempah, juga cara menggoreng yang dapat menghasilkan ikan terasa krispy. Belum lagi sambal pendampingnya, yang bikin rasa ikan semakin luar biasa. Sambal Mak Beng ini khas dengan perasan jeruk nipis. Oleh karenanya saat menyantap ikan olahan Mak Beng tak ada sedikitpun bau amis.

Ikan kakap yang digunakan buat sajian kuliner di warung makan Mak Beng adalah kakap pilihan. Tidak terlalu kecil, dan tidak pula terlalu besar. "Ukurannya yang sedang-sedang saja, sebab dagingnya akan terasa sangat gurih dan bila digoreng dengan suhu tertentu akan terasa crispinya", ungkap I Putu Wirya.

Untuk menggorengnya, menurut I Putu Wirya harus menggunakan kompor yang memiliki daya sembur api cukup kuat dan menghasilkan panas sempurna. Selain itu, minyak gorengnya pun juga harus minyak yang masih bersih, tidak bisa menggunakan minyak yang sudah digunakan menggoreng berulang-ulang. Dikarenakan rasa ikan akan kehilangan kesegarannya dan warnanya tak akan cerah.

Sebelum digoreng, ikan diberi bumbu rempah terlebih dahulu. Setelah meresap, baru digoreng dalam wajan yang terdapat minyak mendidih. Proses penggorengan tak lebih dari hitungan 5 hingga 10 menit. "Karena panas tinggi, maka proses penggorengannya pun lebih cepat. Ini akan mempertahankan cita rasa kesegaran daging ikan kakap. Kalau terlalu lama maka semua kandungan vitamin yang ada pada daging bisa larut dalam minyak goreng", terang Putu.

Selain daging kakap goreng, juga ada sajian khas yang sangat diminati, yakni telur ikan goreng. Sensasi rasanya cukup diminati. Gurih, renyah dan lezat. Telur ikan ini biasa disantap dengan sambal khas Mak Beng atau sambal kecap. Ada pula Soup ikan yang rasa kuahnya cenderung asam, manis, pedas dan gurih. Selain daging ikan yang gurih, penikmat kuliner juga bisa merasakan nikmatnya labu yang diolah dalam soup ikan tersebut. Setiap hari, warung makan Mak Beng ini tak pernah sepi pengunjung. Mereka makan sambil menikmati panorama laut dari pantai Sanur yang elok. Sungguh sensasi yang sulit didapati di Pulau Jawa.

PIE SUSU CENING YANG RENYAH

Bali memang sangat terkenal dengan pariwisatanya yang sangat indah dan mempesona. Namun, ternyata Pulau Dewata itu juga memiliki jajanan kuliner yang sangat enak dan sudah menjadi ciri khas dari pulau tersebut. Jajanan ini yaitu Pie Susu Cening, yang mana bentuknya menyerupai bunga matahari.

Jadi kulit roti yang dibentuk pipih serta cekung dan pada bagian tengahnya diisi dengan fla susu. Roti ini banyak digemari oleh wisatawan lokal dan domestik, lantaran harganya terjangkau dan cita rasa yang enak. Jajanan ini terdiri dari 2 rasa, yaitu rasa susu original (putih) dan coklat.

Cara pembutan pie susu ini sangat mudah, menggunakan bahan-bahan yang sederhana serta tanpa bahan pengawet. Hal ini dilakukan, lantaran hasil produksinya sehat dan bersih. Bahan yang digunakan untuk membuat kulit pie di antaranya mentega, susu, tepung, telur dan gula halus. Kemudian untuk flanya terbuat dari adonan gula pasir, kuning telur dan susu manis.

Cara membuat kulit pienya, dimulai dari membuat adonan dengan campuran bahan tepung terigu, gula halus dan mentega. Adonan itu diaduk selama 10 menit sampai 15 menit. Setelah adonan merata, dituang ke dalam cetakan kulit pie.

Sebelum dipanggang ke dalam oven, kulit pie harus diisi dengan fla dibagian atasnya. Cara membuat flanya dengan membuta adonan dari gula yang dicairkan, kuning telur dan susu kental manis. Untuk rasa tidak hanya yang berwarna putih saja, namun bisa menggunakan susu coklat.

Setelah adonan fla jadi, barulah dituangkan ke atas kulit pie dan dioven selama 90 menit, agar kematangannya merata. Setelah itu, sebelum melalui proses pengemasan, pie yang sudah matang didinginkan selama 15 menit. "Pie susu ini terasa enak, lantaran kami tidak pernah setengah-setengah dalam pemakaian bahan produksi. Selain itu juga, makanan ini juga sehat tanpa bahan pengawet. Kami juga menerapkan takaran bahan produksi dan proses pembuatan tersendiri, yang mana tidak bisa diungkapkan. Hal ini lantaran, sebagai salah satu ciri khas produk kami berbeda dengan pie yang lain," papar Kepala Operasional Produksi Pie Susu Ni Nengah Suryani, saat dikunjungi di tempat produksi di kawasan Kecamatan Batubulan, Kabupaten Gianyar.

Pie Susu ini hanya bertahan 2 minggu, dikarenakan tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu, makanan ini bisa dinikmati dengan menggunakan teh manis dan susu di pagi hai.

Untuk mendapatkan pie susu, hanya mengeluarkan Rp. 22.500 per-box, dengan isi 9 kue. Jika, wisata kembali, cobalah pie susu yang renyah ini, hmmmm... rasanya ingin menyantapnya kembali.

Rumah Makan Unik P-3 Joyo Wonosari


Sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Gunungkidul, dibarengi dengan maraknya rumah makan di kabupaten terluas di DIY ini. Salah satunya adalah rumah makan bernuansa khas dan unik yang berlokasi di Jalan Ring Road Selatan Tegalsari Wonosari.

Rumah makan P-3 Joyo (Putri Joyo) ini, menyediakan menu khas ayam bakar dan goreng dengan aneka sambal. Keunikan yang ada di rumah makan yang berlokasi dari Simpang Empat Tegalsari ke arah timur sekitar 200 meter ini, selain tempatnya yang strategis, nyaman juga bernuansa sejarah. Banyak ornamen di rumah makan ini yang bernilai sejarah Kabupaten Gunungkidul di antaranya Bupati Gunungkidul sejak 1939 hingga 2014, juga Raja Mataram Yogyakarta sejak Hamengkubuwono I - X, Presiden RI sejak I hingga VI. Tak ketinggalan sejarah berdirinya Kabupaten Gunungkidul.

Menurut pemilik RM P-3 Joyo, Ade Jumino, bahwa penampilan rumah makannya memang dibuat unik, agar membikin kerasan bagi para pengunjung, sekaligus menambah wawasan tentang Gunungkidul. Bagi penggemar sambal, aneka sambal yang disajikan di antaranya sambal terasi eksta pedas, sambal kemangi, sambal jeruk nipis, sambal terong, dan jenis sambal lainnya. " Saya memang menyiapkan menu yang lain dari rumah makan yang ada," kata Ade Jumino.

Demikian pula menu ayam yang disajikan benar-benar ayam kampung asli, yang berasal dari para peternak tradisional di Gunungkidul.

Ayam bakar yang disajikan di rumah makan ini dipanggang diatas wajan tanpa menggunakan penyedap rasa, tetapi menggunakan bumbu-bumbu tradisional, sehingga menimbulkan rasa yang benar-benar khas tradisional.

Menikmati ayam goreng atau ayam bakar di rumah makan ini, akan lebih nikmat dengan minuman teh poci ginastel (legi panas kentel) gula batu dan aneka minuman jus. Rumah makan ini cocok untuk pesta ulang tahun, syukuran maupun sekedar melepas penat dari kesibukan sehari-hari bersama rekan dan mita kerja.

Menurut Ade Jumino, selain para wisatawan dari luar daerah yang sudah menjadi pelanggan di rumah makan ini, Bupati Gunungkidul Hj. Badingah S.Sos. beserta jajarannya juga menjadi pelanggan di rumah makan unik ini. Belum lama ini, bupati juga mengajak para insan pers dan sejumlah pejabat untuk menikmati makan siang di rumah makan ini.

Sensasi Ayam Betutu Dan Plecing Guda

Menikmati keindahan Pulau Dewata Bali terasa kurang lengkap apabila kita tidak mencicipi beberapa masakan khas yang ada di sana. Setelah seharian keliling kota dan melihat panorama yang sangat luar biasa kita bisa menuju ke sebuah restoran yang sangat terkenal dengan masakan Ayam Betutu di Jalan Tuban Denpasar.

Masakan Ayam Betutu, asal muasalnya adalah olahan kuliner kaum bangsawan Bali. Oleh karena itu yang biasa menikmati pun adalah kalangan elite pada waktu itu. Dan yang membuat kita terperangah, ternyata Ayam Betutu ini merupakan salah satu materi persembahan ritual doa di kalangan masyarakat Bali.

Ayam Betutu dimasak mirip opor dengan santan kelapa yang khas kekentalannya. Cita rasanya sarat akan rempah lokal dan tak melupakan bawang putih serta cabe merah. Ayam Betutu dipilih dari ayam kampung sehingga rasanya sangat khas.

Menyantap Ayam Betutu harus ditemani Plecing Guda. Guda merupakan tumbuhan yang bila dikukus atau rebus, mirip sekali dengan kangkung. Daun Guda ini adalah salah satu tumbuhan lalap khas dari Pulau Bali.

Disajikan dengan sambal cabai merah yang dibubuhi asam lemon sehingga cita rasanya manis, kecut (masam) namun pedas. Plecing Guda ini selain dilengkapi dengan sambal juga dibubuhi gorengan kacang yang menurut kokinya, Anak Agung, kehadiran kacang tidak lain karena dapat meredam rasa kepedasan lidah.

Ayam yang disajikan pun ada dua jenis, yakni kuah betutu dan goreng. Bagi yang tak menyukai pedas, ayam yang disantap paling cocok yakni Ayam Goreng Betutu.Namun bila menghendaki sensasi sambal lain, ada pula sambal bawang merah.

Ayam Betutu Khas Bali ini berada di Jalan Raya Tuban Denpasar. Tempatnya cukup luas dan sangat asyik untuk makan beramai-ramai. Semua hidangan dimasak langsung hingga membuat masakan hangat dan segar. Sayuran Guda pun juga dimasak langsung bila ada pemesan, sehingga rasanya masih sangat segar hingga terasa di lidah bagai daun yang habis dipetik namun setengah layu karena dimasak.

Sambal Plecing juga terasa nikmat. Apalagi disantap bersama dengan campuran kacang goreng. Hemmmm..... sungguh sangat luar biasa nikmatnya.

Ayam kampung yang diolah dengan kuah santan pedas khas Betutu citarasanya pun empuk dan gurih. Konon tak semua orang dulu yang bisa menikmati Ayam Betutu. Karena dimasak oleh kalangan tertentu di dalam benteng kraton-kraton Bali, atau lingkungan bangsawan.

Kini siapapun bisa menikmati sensasi pedas gurih Ayam Betutu. Penasaran? Bila ke Bali, sempatkan diri menikmati.





Sate Ayam Ambal Bumbu Rempah

Sate Ayam Ambal merupakan salah satu jenis kuliner khas dari Kebumen. Menu santapan ini, memang sudah tidak asing lagi bagi penggemar icip-icip sate di DIY maupun Jawa Tengah. Masyarakat lebih mengenal menu makanan ini dengan nama Sate Ayam Ambal.

Jika Melintas di Jalan Raya Kebumen sempatkanlah mampir di Warung Sate Ayam Asli Ambal Pak Alip, yang merupakan cabang dari Warung Sate Pak Kasman. Lokasinya berada di pinggir ruas Jalan Raya Kebumen, berdekatan dengan Kantor Kejaksaan Negeri Kebumen atau arah timur dari alun-alun Kebumen.

Sesuai dengan namamya, makanan ini memang berasal darin sebuah desa di kawasan Kebumen, yakni di Desa Ambal, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Namun, saaat ini menu masakan ini sudah tersebar ke berbagai tempat, di seputaran dekat Alun-alun Kebumen maupun di DIY dan Jawa Tengah.

Pada dasarnya, Sate Ayam Ambal ini tidak jauh berbeda dengan menu sate pada umumnya. Hanya saja jika dibandingkan dengan sate ayam pada umumnya, cara pengolahan dan bumbu yang digunakannya sedikit berbeda. Daging ayam diolah bersama dengan bumbu. Kemudian sate dibakar di atas bara api sedang.

Ia menjelaskan, dalam penyajiannya, Sate Ayam Ambal yang telah dibakar dihidangkan di dalam piring dengan bumbu biasanya disajikan secara terpisah. Selain itu, sambal saus yang digunakan pun berbeda dari jenis sate lainnya. Untuk Sate Ayam Ambal ini digunakan sambal tempe kedelai.

Hampir sama dengan jenis sate ayam pada umumnya, sate ambal ini juga disajikan bersama potongan ketupat yang disesuaikan selera pelanggan. Begitu pesanan datang, maka terhidanglah seporsi sate, plus semangkuk saus berstektur kasar dengan jejak minyak dan sepiring lontong yang sudah dipotong-potong.

Jika tidak suka dengan lontong ada juga pilihan nasi. Tiap tusuk sate berisi tiga potong daging ayam. Wangi rempah yang terbawa angin langsung menggugah selera makan. Rempah memang menjadi pembeda sate ayam Ambal dengan sate ayam pada umumnya.

Apalagi, sebelum dibakar biasanya daging ayam direndam dalam paduan sembilan rempah selama tiga jam. Kesembilan rempah itu adalah pala, merica, ketumbar, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam dan gula jawa. Campuran ini menghasilkan daging ayam dengan sedikit manis dan gurih.

Rasa saus manis dengan sedikit pedas di belakangnya. Teksturnya mirip saus sate Padang, cuma terasa ada kacangnya. Saus ini menjadi pembeda yang lain, yaitu tempe rebus yang ditumbuk halus dengan sisa rempah yang digunakan untuk merendamm daging. Ditambah cabai dan bawang merah.

Sajian Belut Dalam Nasi Merah Lombok Ijo

Menyantap nasi merah dengan sayur lombok ijo memang sedap. Hidangan ini dikenal sebagai kuliner khas Gunungkidul dan telah menyebar di berbagai daerah. Di jalan Wates, tepatnya di Km 7 Dusun Pasekan Balecatur Sleman (persis di sebelah barat jembatan), ada satu warung yang mengkombinasikan nasi merah ini dengan menu unik yakni belut lombok ijo.

Warung ini bernama "Warung Makan Sego Abang Belut Ijo, Bu Murni". Banyak pelanggan yang sengaja datang ke warungnya ingin menikmati nasi merah plus belut lombok ijo. "Alhamdulillah nasi merah belut lombok ijo bikinan warung kami banyak yang suka," kata Murni saat ditemui di warungnya. Murni merintis usaha warung nasi merah ini, sejak lima tahun yang lalu. Setiap harinya buka mulai pukul 07.00-20.00 WIB. Menurut Murni, belut-belut itu ia beli di daerah Gdean Sleman yang sebelumnya mendatangkan dari daerah Lumajang, Jawa Timur.

Sementara, nasi merah, didatangkan dari Semanu Gunungkidul. Murni sendiri berasal dari Gunungkidul, sehingga memasak nasi merah sudah menjadi keahlian turun tmurun. Agar memiliki citarasa pedas, belut-belut digoreng terlebih dahulu, kemudian dioseng bersama irisan lombok ijo. Belut lombok ijo ini disajikan bersama Lencah. Menu pendamping nasi merah lainnya adalah daun pepaya. Agar tak berasa pahit, daun pepaya direbus bersama tanah liat/lempung. "Kita pakai tanah liat saat merebus daun pepaya, supaya tidak pahit," terangnya. Selain belut lombok ijo dan gudeg daun pepaya, menu pendamping lainnya adalah sayur/oseng lombok ijo, trancam dan oseng bunga pepaya.

Beragam lauk pendamping nasi merah juga tersedia disini, diantaranya tahu/tempe bacem, ayam kampung bumbu bacem, ati ampela, ikan wader, burung puyuh plus lalapan, bathok udang dan empal/babat serundeng. Berbagai olahan jamur juga ada, yaitu tongseng jamur, gule jamur, sop dan sate jamur. Untuk sambalnya, Murni menyediakan tiga pilihan yaitu sambal bawang, sambal petir dan sambel trasi mentah. Sementara untuk menu minuman, warung Bu Murni menyediakan wedang uwuh, teh teko gula batu, teh panas gula batu dan lain-lain. Bagi penggemar minuman Saparella juga bisa mendapatkannya di sini. Menu nasi merah beserta pendampingnya bisa dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau.

"Menu di tempat kami sangat murah sehingga terjangkau siapa saja," katanya sambil menambahkan, pihaknya menerima pesanan untuk berbagai acara.

Menikmati Sensasi Teh di Kedai Laresolo

Jika Anda pecinta kuliner sekaligus penggemar minuman teh, Kedai Teh Laresolo (KTL) Jogja yang berada di jalan Babarsari Ruko Raflesia II Blok N (timur pom bensin Babarsari) Depok Sleman, bisa menjadi pilihan untuk merasakan kenikmatan minum teh.

Menurut Danik, sang pemilik KTL Jogja, desain interior KTL layaknya ruang tamu di rumah. Tujuannya, agar para pengunjung bisa merasa betah berlama-lama di KTL Jogja sambil mencicipi sajian teh premium Indonesia atau teh impor dari China dan Jepang. "Saya bercita-cita, KTL Jogja jadi rujukan utama tempat minum teh yang enak, tempat berbagi cerita bersama orang-orang tercinta, juga sebagai tempat belajar tentang dunia teh. Namun terpenting, KTL Jogja adalah tempat nongkrong yang ramah bagi ibu-ibu. Jadi ya tempat ini terbuka untuk semua kalangan," terang Danik.

Awal mulanya, Danik bekerja sama dengan Bambang Muhtar Rusdianto atau lebih akrab dikenal dengan Bambang Laresolo, sang pemilik brand Kedai Teh Laresolo, untuk mendirikan KTL Jogja pada Desember 2012. Hal itu lantaran teh sangat bermanfaat bagi kesehatan. "Perlu diingat, teh bukan obat, tapi kalau diminum secara rutin bisa bermanfaat buat kesehatan kita. Kandungan utamanya adalah katekin dan theanin. Katekin bermanfaat sebagai antioksidan. Satu cangkir teh berkatekin tinggi (teh putih), antioksidannya setara dengan tujuh cangkir jus jeruk. Sedangkan theanin bermanfaat untuk otak, dapat menurunkan tekanan darah tinggi, fungsi relaksasi juga dapat mengatasi kepikunan. Namun secara umum manfaat teh dari semua jenis teh kurang lebih sama, sepanjang teh yang digunakan dibuat dari daun muda dan pucuknya," paparnya.

Adapun teh yang paling favorit di KTL Jogja yaitu Fragrance of Love. Terdiri dari pepermint, bunga chamomile, kulit orange dan sere. Ada juga Teh Poci Keraton, yakni teh melati dengan grade tinggi. Atau Indian Spice, teh hitam, jahe kering dan kapulaga. "Teh ini masih disajikan dengan gula. Tapi kalau pengunjung ingin merasakan teh yang sebenarnya, bisa memilih Serious Tea, Blooming Tea atau Ginseng Oolong. Semuanya hasil racikan Bambang Lareslo," imbuhnya. Sedangkan menu masakan, KTL Jogja juga menyajikan Creamy Spagetea, Sop Iga Daun Kedondong, Berries Party, KTL Rice Tea, Nasi Goreng Hitam AYam, Nasgor KTL, Tami Seafood, Chicken Kungpao, Tomyam, Bakso Melayoe, Siomay dan Masih Banyak Lagi.

Untuk menu minuman pendamping, ada Green Tea Latte, Teh tarik, Thai Tea, Coklat Panas, Coklat Tarik, Kopi Tarik atau Kopi Tumbruk. "Disini, Anda bisa minum teh poci ala jawa, atau minum teh China ala Gongfucha. Tidak hanya itu saja, KTL Jogja juga setiap bulan mengadakan gathering atau workshop berkaitan dengan teh, yang dipandu langsung oleh Bambang Laresolo," kata Danik seraya menjelaskan bahwa Kedai Teh Laresolo Jogja buka setiap hari mulai pukul 11.00 - 23.00 WIB.

Untuk harganya sendiri, menu teh dijual mulai Rp.9.000,- hingga Rp.45.000,-. Sedangkan menu makanan dijual mulai Rp.7.000,- sampai Rp.35.000,-.

Racikan Mie Ayam "Jepang" Mantan TKI

Berangkat dari hobi makan mie, Hendriyanto, mantan Tenaga Kerja (TKI) asal Kabupaten Bantul Yogyakarta, akhirnya membuat usaha warung makan mie ayam. Usahanya itu bernama "Mie Ayam Sabaku" di Jalan Wonolelo Bawuran Pleret Bantul. Alasan dirinya membuat usaha itu, karena menyalurkan hobinya dan memberikan nuansa kuliner berbeda bagi penggemar mie ayam di Yogyakarta khususnya di daerahnya.

"Selain penggemar mie, faktor pendukung yang lainnya yaitu saya pernah membuatkan mie untuk keluarga teman saya di Jepang dan mereka menyukai masakan itu. Dari situ, percaya diri saya muncul untuk membuat usaha ini," ujar mantan tenaga kerja pabrik beton di Jepang itu.

Mie ayam milik Hendri, sangat berbeda dari mie ayam pada umumnya. Ukuran mie sangat besar serta kenyal dan mirip seperti mie ayam Jepang, yang dikenal udon. Menurutnya mie dengan tekstur itu, kaya protein tinggi dan bagus di konsumsi. "Tekstur mie itu, memang saya yang menginginkan, karena ingin membuat menu seperti di Jepang," papar Hendri.

Keunggulan menu masakan itu, kuah ayam yang kental. Kuah ayam Hendri ciptakan sendiri, dengan bahan utama potongan daging ayam. Cara membuatnya, potongan ayam dicampur dengan rempah-rempah seperti kemiri, merica, bawang putih serta daun bawang. Kemudian dimasak dengan santan dan kecap. Untuk 5 kg ayam direbus selama 10 menit, dengan 5 gelas santan dan 250 ml kecap manis. Sedangkan, untuk kecap asin dibuat dangan bahan kecap manis, garam dan bawang putih.

Setiap pembuatan 1 liter kecap asin, menggunakan 200 ml kecap manis, 50 gr bawang dan 300 gr garam, yang kemudian direbus 250 ml air selama 30 menit. Bumbu yang terakhir yaitu minyak sayur. Untuk pembuatan minyak sayur, dilakukan dengan menggoreng kulit ayam bersama minyak makan, merica dan ketumbar, yang telah digeprek selama 30 menit.

Kemudian, setelah semua bumbu siap, untuk membuat 1 porsi mie ayam, mie yang telah disiapkan direbus selama 5 menit bersama potongan sawi ijo. Sambil menunggu matang, siapkan sebuah mangkok dan diisi dengan sedikit minyak sayur dan kecap asin. Setelah matang, tiriskan mie serta sawi di atas mangkok dan diaduk hingga bumbu merata.

Kemudian, siram mie dangan air matang yang masih panas serta kuah ayam secukupnya dan hidangkan. Untuk menikmati lezatnya mie ayam Sabaku dan 1 gelas teh manis hangat atau dingin, hanya dengan membayar Rp. 7.500,- per porsi.

Hm... membuat penasaran.

Serabi Notosuman Solo Masih Jadi Magnet

Beberapa wisatawan dan calon pembeli, berkerumun menonton dan memotret proses pembuatan serabi Solo, di tengah aroma serabi yang begitu khas. Begitulah pemandangan khas di sentra pembuatan dan penjualan kue serabi Solo di kawasan Jalan Moh Yamin, Notosuman, Solo. Salah satu penjual serabi, Rukmanto menyebut, display pembuatan serabi itu dimulai, setelah  mendapat masukan dari Dinas Pariwisata Kota Solo agar pengunjung yang dari luar kota Solo dapat lebih mengenal lagi tentang apa dan bagaimana kue serabi khas Solo dibuat.

"Selain itu, pihak Dinas Kesehatan Kota Solo juga memberi masukan agar pembuatan kue serabi dapat higienis memenuhi standar kesehatan," ujar Rukmanto suami dari Lidia, yang merupakan keturunan generasi ketiga dari pendiri "Serabi Notosuman" Hoo Geng Hok yang pertama kali memproduksi kue serabi tahun 1920-an.

Jaga Resep

Menurut Rukmanto, pihaknya masih menjaga resep pusaka pembuatan serabi yang gurih, manis dan empuk warisan dari kakek-nenek buyut mereka Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan.

"Sebenarnya banyak orang bisa membuat serabi Solo  yang bahan bakunya beras, gula cair dan santan. Namun serabi Notosuman memiliki resep bahan bakunya harus berkualitas seperti beras misalnya menggunakan beras Cendani yang ditumbuk sendiri, santan kental dari bahan kelapa terpilih juga tanpa bahan kimia untuk pengawet. Cita rasa pun juga tetap dijaga. Meski di cabang luar kota Solo harus bercita rasa gurih, asin, manis dan empuk," papar Rukmanto.

Selain itu adonan tepung beras, gula cair serta santan kental matang tidak langsung dituang ke dalam wajan penggorengan serabi, namun menunggu 12 jam dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Ditambahkan oleh Rukmanto, serabi Notosuman dari dulu berdiri hingga kini hanya memiliki dua rasa, putih polos dan coklat. Beda serabi polos dan coklat terletak pada coklat meisis yang ditabur di atas serabi. Untuk serabi polos Rp 2.000/biji, serabi coklat Rp 2.200/biji. "Serabi Notosuman memang sengaja tidak mencampurkan bahan tambahan seperti buah nangka, hal ini agar serabi Notosuman dapat lebih awet hingga 12 jam. Bahkan 24 jam dengan dikemas model serabi gulung," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya sering mendapat pesanan luar kota bahkan luar negeri, namun karena pertimbangan tetap menjaga rasa dan kualitas kue tidak menggunakan bahan pengawet, pesanan dari luar kota disarankan di cabang serabi Notosuman yang terdekat. "Kalau di luar negeri misalnya Malaysia pesanan biasanya diambil sendiri kemudian dimasukkan di termos sampai di tempat dimasukkan oven sekitar satu menit baru disajikan," ujar Rukmanto seraya mengatakan langganannya dari berbagai lapisan.

"Saat zaman Pak Harto kami sekeluarga dengan pegawai diundang ke Cendana untuk membuat suguhan kue serabi untuk disajikan pada sebuah acara peresmian embarkasi haji di Boyolali, minta dibuatkan kue serabi untuk para tamu hingga 8.000 biji, kami lembur bersama cabang-cabang lainnya untuk memenuhi pesanan itu," ujar Rukmanto.