Kota kecil Kabupaten Karanganyar ternyata memiliki kekayaan kuliner tradisional yang unik, diantaranya ayam panggang dengan citarasa yang sangat khas, karena dimasak dengan cara-cara yang unik pula. Cara mengolahnya tidak langsung dipanggang di atas bara api, tetapi dipanggang di dalam kuwali tanah liat dan bumbu yang digunakan terbilang istimewa.
Tidak hanya mengandalkan bumbu standar yang lebih banyak menggunakan kecap, tetapi ayam panggang kuwali ini diberi bumbu yang menonjolkan citarasa gurih dan pedas, yang sering disebut "bumbu rujak". Menu ini memang istimewa, karena untuk mengolah ayam panggang kuwali menggunakan kayu bakar dengan tungku tempo dulu, sehingga memberi aroma dan kekhasan tersendiri.
Tidak mengherankan, kalau warung makan bernama "Dian Rahma" spesialis ayam panggang kuwali dan gudangan daun pepaya, menjadi menu yang istimewa, sehingga menjadi salah satu destinasi kuliner terkenal di Karanganyar. "Baru kali ini saya merasakan lezatnya ayam panggang, lebih-lebih pendampingnya gudangan (urap) daun pepaya," kata Ny Radjinem.
Ny Radjinem warga Yogya diajak mampir di warung makan ayam panggang kuwali sepulang dari wisata Tawangamangu, merasa puas menyantap hidangan yang baru sekali ini dinikmati di warung makan "Dian Rahma" yang berlokasi di Jalan Karanganyar Matesih, sekitar 500 m dari jembatan Siwaluh di arah Matesih.
Tak sulit menemukannya, karena warung ini terletak di pinggir jalan raya. Jalan ini merupakan akses pulang-pergi wisatawan ke Tawangangu, salah satu kawasan wisata unggulan di Karanganyar. Menurut Sujadi, pemilik warung, dirinya menemukan resep jitu setelah mempelajari cara pengolahan ayam panggang tradisional dari kakaknya. "Ayam tidak langsung dibakar di atas bara api, melainkan dipanggang di dalam kuwali yang terbuat dari tanah liat," katanya.
Proses memasak yang khas ini, menghasilkan aroma ayam panggang yang lebih sedap dan citarasa yang mantap. Bahan pokok yang digunakan khusus ayam kampung, sehingga bisa dibayangkan betapa gurihnya ayam panggang ini.
Berkat pengolahan yang prima, ayam kampung tak hanya sangat gurih, tapi teksturnya juga empuk. Racikan bumbu rujak yang digunakan juga menjadi nilai lebih, rasa gurih dan pedas membalut daging ayam secara sempurna, sehingga benar-benar merasuk ke bagian dalamnya. Rasa pedasnya tidak berlebihan, tapi bisa memberi sensasi rasa yang berbeda. Bumbunya cukup intens tapi tidak merusak rasa natural dari ayam kampung itu sendiri.
Ayam kampung panggang kuwali ini terasa nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat , sambal terasi dan lalapan atau urap daun pepaya.
Warung ini buka dari pagi hingga sore, sekitar pukul 09.00-17.00 WIB. Pelanggannya datang dari dalam maupun luar kota. Tak jarang pelancong dari luar kota membeli ayam panggang bumbu rujak untuk buah tangan. Selain dua cabang di Karanganyar, Warung Makan "Dian Rahma" juga memiliki satu cabang lain di daerah Teras Boyolali dengan cita rasa yang sama.
Lokasi:
1. Kretek Gantung, Jl. RM Said 01/VI, Geneng. Tegal Gede, Karanganyar – Jawa Tengah. (0271) 5893350
2. Jl. Solo – Tawangmangu, Km. 28. Karangpandan, Karanganyar– Jawa Tengah. (0271) 7967679
3. Jalan Raya Boyolali – Solo Km. 5, Teras. Boyolali – Jawa Tengah. (0276) 3345950
Lokasi:
1. Kretek Gantung, Jl. RM Said 01/VI, Geneng. Tegal Gede, Karanganyar – Jawa Tengah. (0271) 5893350
2. Jl. Solo – Tawangmangu, Km. 28. Karangpandan, Karanganyar– Jawa Tengah. (0271) 7967679
3. Jalan Raya Boyolali – Solo Km. 5, Teras. Boyolali – Jawa Tengah. (0276) 3345950