NIKMAT rasanya, jika kita menyantap makanan yang bervariasi disuatu
daerah, akibatnya para penikmat kuliner tidak merasa bosan dan terus
menemukan cita rasa yang baru. Hal tersebut, yang coba dilakukan oleh
Happy Ayunita, dengan membuat Steak Kalkun di warungnya yang bernama "
Dapur Bagong" di jalan Wonosari Km 1 no 1 Gedong Kuning Yogyakarta.
Mereka dapat menyediakan menu tersebut, karena ingin membiasakan
masyarakat Yogyakarta untuk
memakan Kalkun." Kami memilih daging kalkun sebagai bahan pokok dalam masakan kami, karena kami ingin memperkenalkannya kepada masyarakat dan para penikmat kuliner di Yogyakarta. Selain itu, daging kalkun sebanarnya lebih sehat dan bergizi dari pada daging ayam pada umumnya. Selain faktor tersebut, di Amerika juga sudah mulai membiasakan mengonsumsi daging kalkun dan teksturnya lebih padat serta dagingnya banyak, " ujar Superviser Dapur Bagong Bimo Priyo Sembodo kepada KR.
Steak Kalkun, dalam penyajiannya sampir sama dengan steak pada umumnya. Tetapi, ada perbedaan dari rasa kuah dan dagingnya. Untuk kuah, tekstur kuahnya berwarna coklat kehitaman dan rasanya unik. Warna coklat kehitaman tersebut, terbentuk dari campuran rempah-rempah serta kanji yang dimasak bersama daging kalkun untuk mendapatkan kaldunya. Maka dari itu, kuahnya terasa sekali kaldu kalkunya.
Daging kalkun yang dipilih, berasal dari ayam kalkun yang diambil oleh peternak khusus dengan berat 5-7 Kg. Kemudian untuk memasak dagingnya, dipotong secara memanjanng dan direbus selama 2 jam. Setelah direbus, daging kalkun langsung digoreng selama 3 menit dan di panggang selama 5 menit.
Untuk penyajian steak kalkun, pertama letakan potongan daging kedalam mangkuk khusus steak lalu ditambahkan dengan kuahnya. Setelah itu, diberi potongan kentang, wortel dan buncis. Kemudian untuk melengkapi penyajiannya ditaburi dengan irisan jamur campinyong yang dipotong kecil-kecil dan diletakan diatas daging kalkun. Untuk menikmati 1 porsi steak kalkun, para konsumen hanya membayar Rp 22,000 per-porsi. (*-6)