SOTO sudah
menjadi warisan kuliner nusantara yang disukai setiap orang. Dan, bagi
para penggila makanan berkuah segar ini bisa mencoba sensasi baru di
Warung Soto Sapi Mbah Gito di Desa Tangkil, Kecamatan Jatinom, Kabupaten
Klaten.
Selain rasanya yang berbeda dengan masakan serupa, jam bukanya juga unik yaitu lima hari selama seminggu.
Hal ini tidak terlepas dengan kondisi warung yang bersamaan dengan Pasar Hewan Jatinom yang buka setiap Pasaran Legi. Karena itu, para pelanggannya juga para blantik sapi dari berbagai daerah. Tak hanya di Klaten, namun cukup tersohor hingga Kabupaten Boyolali dan Purworejo.
Keunikan lainnya, menawarkan aneka olahan soto mulai ayam, uritan, kulit sampai nasi tumbang atau usus ayam goreng. Sedangkan lauknya, bisa memilih telor ceplok, gorengan, krupik sampai empal sapi goreng.
"Saya masaknya masih pakai kayu bakar untuk mempertahankan aroma. Selain itu, takut meledak bila memakai gas. Dulu rasanya semakin enak karena menggunakan kecap buatan sendiri. Saat ini harus memakai kecap buatan pabrik karena usia," kata Mbah Gito kepada KRjogja.com.
Kendati demikian, Mbah Gito menggaransi rasanya tetap istimewa. Apalagi harga yang ditawarkan tidak sampai membuat kantong bolong hanya Rp 7.500 per porsi. Sedangkan minuman hanya Rp 1000. Jika datang agak siang sedikit saja, jangan berharap masih bisa menadapatkan seporsi soto sapi. Semunya sudah ludes. (Atiek Widyastuti H)
Selain rasanya yang berbeda dengan masakan serupa, jam bukanya juga unik yaitu lima hari selama seminggu.
Hal ini tidak terlepas dengan kondisi warung yang bersamaan dengan Pasar Hewan Jatinom yang buka setiap Pasaran Legi. Karena itu, para pelanggannya juga para blantik sapi dari berbagai daerah. Tak hanya di Klaten, namun cukup tersohor hingga Kabupaten Boyolali dan Purworejo.
Keunikan lainnya, menawarkan aneka olahan soto mulai ayam, uritan, kulit sampai nasi tumbang atau usus ayam goreng. Sedangkan lauknya, bisa memilih telor ceplok, gorengan, krupik sampai empal sapi goreng.
"Saya masaknya masih pakai kayu bakar untuk mempertahankan aroma. Selain itu, takut meledak bila memakai gas. Dulu rasanya semakin enak karena menggunakan kecap buatan sendiri. Saat ini harus memakai kecap buatan pabrik karena usia," kata Mbah Gito kepada KRjogja.com.
Kendati demikian, Mbah Gito menggaransi rasanya tetap istimewa. Apalagi harga yang ditawarkan tidak sampai membuat kantong bolong hanya Rp 7.500 per porsi. Sedangkan minuman hanya Rp 1000. Jika datang agak siang sedikit saja, jangan berharap masih bisa menadapatkan seporsi soto sapi. Semunya sudah ludes. (Atiek Widyastuti H)