CITARASA dan racikan bumbu tradisional mampu mengangkat
menu khas Kabupaten Purworejo, Sate Winong. Di era tahun 1960 hanya
dijual dengan berkeliling kampung dan saat ini menjadi khasanah kuliner
andalan di rumah makan.
Pedagang Sate Winong di Desa Sutoragan
Kecamatan Kemiri Misbah (48) mengatakan sate tersebut merupakan warisan
sesepuh di Desa Winong Kecamatan Kemiri. "Dulu yang menciptakannya asli
warga Winong. Kemudian sekarang sudah diturunkan kepada anak dan cucu,
termasuk saya," ujarnya kepada KRjogja.com, Kamis (28/6).
Menurut Misbah keunikan sate tersebut terletak pada kecap bumbunya.
Pedagang membuat kecap khusus dengan racikan turun-temurun. Alhasil,
citarasa yang didapat juga unik. Manis, asam, asin dan pedas. Apalagi
dalam penyajiannya kecap akan dicampur irisan daun jeruk sehingga
membuat rasa daging lebih segar.
Jika masih kurang mantap,
pedagang sate juga menyediakan air cuka yang khusus dibuat dari air nira
kelapa. Citarasa khas tersebut membuat warung Sate Winong yang di
wilayah Purworejo tercatat belasan buah selalu ramai pengunjung.
Termasuk milik Misbah yang mengaku selalu kebanjiran pembeli ketika
bulan ramadan atau lebaran. "Setiap hari bisa dua ekor kambing atau
seribu tusuk sate," ujarnya. (Jas)