Bagi para penggemar kuliner daging kambing, Warung Gule Sawah yang ada di Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, bisa menjadi pilihan. Istimewanya, warung ini merupakan warung gule, sate, dan tongseng, dengan konsep lesehan yang pertama dan satu-satunya di Kulonprogo sampai saat ini.
Penggemar sate kambing dan lelung (gule balung) tidak adanya salahnya meluangkan waktu untuk berkuliner di Gule Sawah Wates. Dengan menu andalannya sate empuk dan lelung (gule balung), para pecinta kuliner bakal merasakan sensasi rasa yang lain dari sajian menu Gule Sawah.
Warung yang didirikan sejak 2005 ini memang letaknya di dekat sawah sehingga wajar sang pemilik menamainya dengan warung Gule Sawah. Meski di dekat sawah tapi untuk menjangkau warung yang ada Jalan Tentara Pelajar, No 4, Beji, Kelurahan/Kecamatan Wates ini sangat mudah karena terletak tidak jauh dari kota Wates.
Sate yang empuk dengan resep khusus pembakaran tanpa kecap pabrik, memang sengaja disajikan untuk membuat rasa menjadi lain. "Tidak pakai kecap pabrik, tapi dengan kecap buatan home industry, serta gula kelapa dan rempah-rempah. Rasanya tentu saja akan lain, empuk dan maknyus, membuat pecinta kuliner sate akan merasakan rasa yang lain. Untuk sate kami hargai Rp 12 ribu tiap porsi,"kata pemilik Gule Sawah, Kalis Gatot Raharjo (46) .
Selain kekhasan bumbu menggunakan rempah-rempah yang diracik sendiri, daging berbagai menu di Gule Sawah juga empuk. Rahasianya terletak pada pemilihan kambing. Kalis selalu memilih kambing yang gemuk karena berdasarkan pengalamannya, kambing gemuk dagingnya lebih empuk dibanding yang kurus.
Sedangkan lelung tidak prengus (bau) dan segar atau tidak enek. Untuk gule, Gatot memang memilih kualitas kambingnya. Khusus lelung sehari membutuhkan 15 kg bahan yang terdiri iga, ekor dan punggung untuk sekitar 60 porsi.
Khusus gule, sudah ada resep khusus yang menjadi rahasia Gatot. Yang jelas gule dimasak dengan 32 rempah-rempah, sehingga mampu menghasilkan cita rasa yang lain. Untuk menghasilkan lelung yang maknyus, selain kualitas kambing, juga dibutuhkan waktu merebus bahannya minimal sekitar 1,5 jam. Biasanya saat lelung tersedia, langsung ludes sampai pukul 13.00 WIB, bahkan sebelum itu. Lelung ini dipatok harga Rp 12 ribu/ porsi, untuk gule biasa Rp 10 ribu/porsi,-, dan tongseng Rp 12 ribu/ porsi. "Khusus rempah-rempah, kami buat sendiri gabungan dari 32 macam rempah. Hanya kami yang tahu komposisinya,"kata istri Gatot, Sugiyati (41).
Setiap hari, warung Gule Sawah menghabiskan tiga ekor kambing dan 15 kg balungan (tulang untuk lelung). Tiga ekor kambing itu bisa menjadi 200 porsi tongseng dan sate, sedangkan 15 kg balungan bisa menjadi 60 porsi lelung.
Warung lesehan yang mulai buka pukul 09.00 hingga 19.30 WIB ini, selalu dipadati pecinta kuliner terutama siang hari.
Lantaran kelezatan aneka menunya, warung Gule Sawah setiap hari selalu ramai oleh pelanggan. Banyak pelanggannya dari kalangan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Kulonprogo. Bahkan tidak sedikit pula pelanggan yang berasal dari luar daerah seperti dari Jogja, Sleman, Purworejo, bahkan Jakarta dan lainnya rela menunggu giliran menikmati sajian dari gule sawah. Nikmat , Sedap, Mantap.