Tampilan maupun cita rasa dari mi jenis ini cukup khas. Terutama kuahnya menggunakan kuah khusus dengan perpaduan bahan seperti tepung pati dan bumbu-bumbu yang diberi udang ebi serta kacang tanah sudah dihaluskan. Kuah berbahan pati ini sudah dimasak dengan air sehingga mirip bubur atau jenang.
"Ketika kuah ini sudah dingin, lalu akan disajikan bersama mi perlu dihangatkan dahulu sambil diaduk-aduk,” papar Daryati, juru masak di warung penyedia mi ongklok.
Mie ongklok termasuk masakan khas Wonosobo Jawa Tengah. Namun untuk bisa menikmati jenis masakan ini tak harus datang ke tempat asalnya. Kuliner istimewa ini bisa diperoleh di Jalan Soragan Ngestiharjo Bantul, Yogyakarta.
Daryati mengungkapkan mi yang digunakan di warungnya masih berasal dari produsen di Purworejo. Tampilannya agak lebih kecil dibanding mie untuk mie ayam. Saat akan disajikan direbus dahulu menggunakan alat bantu khusus, sehingga cukup ditenggelamkan di air mendidih sambil dikopyok-kopyok. Setelah diangkat air keluar dari lubang-lubang alat tersebut.
"Ongklok" adalah nama keranjang kecil yang terbuat dari bambu dan dipakai untuk merebus kol. Loh, Mie kok pakai kol? Iya ya, pasti terdengarnya aneh. Sewaktu direbus di air mendidih, mie dan kol nya 'diongklok-ongklok' (dicelup-celup) pakai ongklok. Jadilah namanya Mie Ongklok.
Konon alat tersebut banyak terbuat dari anyaman bambu dan biasa disebut ongklok. Namun, dalam perkembangannya ada juga yang sudah tidak menggunakan bahan bambu, tapi almunium. Saat penyajiannya ada tambahan irisan kol, daun kucai, bawang merah goreng dan cabai rawit hijau yang sudah dilembutkan. Katanya daun Kucai ini menyehatkan karena bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Sebagai pendampingnya dapat ditambah sate sapi dan tempe kemul.
Mie Ongklok warnanya kuning dengan tekstur tebal dan kenyal. Kuah Mie Ongklok juga berwarna kuning dan cukup kental. Kuah kental nya ini berasal dari kanji yang biasa disebut "loh". Pada campuran kuahnya ditambahkan gula merah dan ebi (udang kering) ke dalam Mie Ongklok sehingga kuahnya gurih nyesss. Oh iya, ada taburan bawang gorengnya juga.
“Tempe kemul, sebenarnya seperti tempe mendoan biasa, tapi tepungnya lebih banyak dan ditambah irisan kucai. Tepung yang kami gunakan perpaduan tepung beras dan tepung kanji,” jelas Daryati.
Dia menambahkan harga mie ongklok saja cukup Rp 6.000 perporsi. Ada juga satu paket terdiri mi ongklok, dua tusuk sate sapi dan satu tempe kemul cukup Rp 10.000. Lain halnya jika sate sapi saja (10 tusuk) Rp 20.000. Nikmat , Sedap, Mantap.
"Ketika kuah ini sudah dingin, lalu akan disajikan bersama mi perlu dihangatkan dahulu sambil diaduk-aduk,” papar Daryati, juru masak di warung penyedia mi ongklok.
Mie ongklok termasuk masakan khas Wonosobo Jawa Tengah. Namun untuk bisa menikmati jenis masakan ini tak harus datang ke tempat asalnya. Kuliner istimewa ini bisa diperoleh di Jalan Soragan Ngestiharjo Bantul, Yogyakarta.
Daryati mengungkapkan mi yang digunakan di warungnya masih berasal dari produsen di Purworejo. Tampilannya agak lebih kecil dibanding mie untuk mie ayam. Saat akan disajikan direbus dahulu menggunakan alat bantu khusus, sehingga cukup ditenggelamkan di air mendidih sambil dikopyok-kopyok. Setelah diangkat air keluar dari lubang-lubang alat tersebut.
"Ongklok" adalah nama keranjang kecil yang terbuat dari bambu dan dipakai untuk merebus kol. Loh, Mie kok pakai kol? Iya ya, pasti terdengarnya aneh. Sewaktu direbus di air mendidih, mie dan kol nya 'diongklok-ongklok' (dicelup-celup) pakai ongklok. Jadilah namanya Mie Ongklok.
Konon alat tersebut banyak terbuat dari anyaman bambu dan biasa disebut ongklok. Namun, dalam perkembangannya ada juga yang sudah tidak menggunakan bahan bambu, tapi almunium. Saat penyajiannya ada tambahan irisan kol, daun kucai, bawang merah goreng dan cabai rawit hijau yang sudah dilembutkan. Katanya daun Kucai ini menyehatkan karena bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Sebagai pendampingnya dapat ditambah sate sapi dan tempe kemul.
Mie Ongklok warnanya kuning dengan tekstur tebal dan kenyal. Kuah Mie Ongklok juga berwarna kuning dan cukup kental. Kuah kental nya ini berasal dari kanji yang biasa disebut "loh". Pada campuran kuahnya ditambahkan gula merah dan ebi (udang kering) ke dalam Mie Ongklok sehingga kuahnya gurih nyesss. Oh iya, ada taburan bawang gorengnya juga.
“Tempe kemul, sebenarnya seperti tempe mendoan biasa, tapi tepungnya lebih banyak dan ditambah irisan kucai. Tepung yang kami gunakan perpaduan tepung beras dan tepung kanji,” jelas Daryati.
Dia menambahkan harga mie ongklok saja cukup Rp 6.000 perporsi. Ada juga satu paket terdiri mi ongklok, dua tusuk sate sapi dan satu tempe kemul cukup Rp 10.000. Lain halnya jika sate sapi saja (10 tusuk) Rp 20.000. Nikmat , Sedap, Mantap.