Rumah Makan Unik P-3 Joyo Wonosari


Sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Gunungkidul, dibarengi dengan maraknya rumah makan di kabupaten terluas di DIY ini. Salah satunya adalah rumah makan bernuansa khas dan unik yang berlokasi di Jalan Ring Road Selatan Tegalsari Wonosari.

Rumah makan P-3 Joyo (Putri Joyo) ini, menyediakan menu khas ayam bakar dan goreng dengan aneka sambal. Keunikan yang ada di rumah makan yang berlokasi dari Simpang Empat Tegalsari ke arah timur sekitar 200 meter ini, selain tempatnya yang strategis, nyaman juga bernuansa sejarah. Banyak ornamen di rumah makan ini yang bernilai sejarah Kabupaten Gunungkidul di antaranya Bupati Gunungkidul sejak 1939 hingga 2014, juga Raja Mataram Yogyakarta sejak Hamengkubuwono I - X, Presiden RI sejak I hingga VI. Tak ketinggalan sejarah berdirinya Kabupaten Gunungkidul.

Menurut pemilik RM P-3 Joyo, Ade Jumino, bahwa penampilan rumah makannya memang dibuat unik, agar membikin kerasan bagi para pengunjung, sekaligus menambah wawasan tentang Gunungkidul. Bagi penggemar sambal, aneka sambal yang disajikan di antaranya sambal terasi eksta pedas, sambal kemangi, sambal jeruk nipis, sambal terong, dan jenis sambal lainnya. " Saya memang menyiapkan menu yang lain dari rumah makan yang ada," kata Ade Jumino.

Demikian pula menu ayam yang disajikan benar-benar ayam kampung asli, yang berasal dari para peternak tradisional di Gunungkidul.

Ayam bakar yang disajikan di rumah makan ini dipanggang diatas wajan tanpa menggunakan penyedap rasa, tetapi menggunakan bumbu-bumbu tradisional, sehingga menimbulkan rasa yang benar-benar khas tradisional.

Menikmati ayam goreng atau ayam bakar di rumah makan ini, akan lebih nikmat dengan minuman teh poci ginastel (legi panas kentel) gula batu dan aneka minuman jus. Rumah makan ini cocok untuk pesta ulang tahun, syukuran maupun sekedar melepas penat dari kesibukan sehari-hari bersama rekan dan mita kerja.

Menurut Ade Jumino, selain para wisatawan dari luar daerah yang sudah menjadi pelanggan di rumah makan ini, Bupati Gunungkidul Hj. Badingah S.Sos. beserta jajarannya juga menjadi pelanggan di rumah makan unik ini. Belum lama ini, bupati juga mengajak para insan pers dan sejumlah pejabat untuk menikmati makan siang di rumah makan ini.

Sensasi Ayam Betutu Dan Plecing Guda

Menikmati keindahan Pulau Dewata Bali terasa kurang lengkap apabila kita tidak mencicipi beberapa masakan khas yang ada di sana. Setelah seharian keliling kota dan melihat panorama yang sangat luar biasa kita bisa menuju ke sebuah restoran yang sangat terkenal dengan masakan Ayam Betutu di Jalan Tuban Denpasar.

Masakan Ayam Betutu, asal muasalnya adalah olahan kuliner kaum bangsawan Bali. Oleh karena itu yang biasa menikmati pun adalah kalangan elite pada waktu itu. Dan yang membuat kita terperangah, ternyata Ayam Betutu ini merupakan salah satu materi persembahan ritual doa di kalangan masyarakat Bali.

Ayam Betutu dimasak mirip opor dengan santan kelapa yang khas kekentalannya. Cita rasanya sarat akan rempah lokal dan tak melupakan bawang putih serta cabe merah. Ayam Betutu dipilih dari ayam kampung sehingga rasanya sangat khas.

Menyantap Ayam Betutu harus ditemani Plecing Guda. Guda merupakan tumbuhan yang bila dikukus atau rebus, mirip sekali dengan kangkung. Daun Guda ini adalah salah satu tumbuhan lalap khas dari Pulau Bali.

Disajikan dengan sambal cabai merah yang dibubuhi asam lemon sehingga cita rasanya manis, kecut (masam) namun pedas. Plecing Guda ini selain dilengkapi dengan sambal juga dibubuhi gorengan kacang yang menurut kokinya, Anak Agung, kehadiran kacang tidak lain karena dapat meredam rasa kepedasan lidah.

Ayam yang disajikan pun ada dua jenis, yakni kuah betutu dan goreng. Bagi yang tak menyukai pedas, ayam yang disantap paling cocok yakni Ayam Goreng Betutu.Namun bila menghendaki sensasi sambal lain, ada pula sambal bawang merah.

Ayam Betutu Khas Bali ini berada di Jalan Raya Tuban Denpasar. Tempatnya cukup luas dan sangat asyik untuk makan beramai-ramai. Semua hidangan dimasak langsung hingga membuat masakan hangat dan segar. Sayuran Guda pun juga dimasak langsung bila ada pemesan, sehingga rasanya masih sangat segar hingga terasa di lidah bagai daun yang habis dipetik namun setengah layu karena dimasak.

Sambal Plecing juga terasa nikmat. Apalagi disantap bersama dengan campuran kacang goreng. Hemmmm..... sungguh sangat luar biasa nikmatnya.

Ayam kampung yang diolah dengan kuah santan pedas khas Betutu citarasanya pun empuk dan gurih. Konon tak semua orang dulu yang bisa menikmati Ayam Betutu. Karena dimasak oleh kalangan tertentu di dalam benteng kraton-kraton Bali, atau lingkungan bangsawan.

Kini siapapun bisa menikmati sensasi pedas gurih Ayam Betutu. Penasaran? Bila ke Bali, sempatkan diri menikmati.





Sate Ayam Ambal Bumbu Rempah

Sate Ayam Ambal merupakan salah satu jenis kuliner khas dari Kebumen. Menu santapan ini, memang sudah tidak asing lagi bagi penggemar icip-icip sate di DIY maupun Jawa Tengah. Masyarakat lebih mengenal menu makanan ini dengan nama Sate Ayam Ambal.

Jika Melintas di Jalan Raya Kebumen sempatkanlah mampir di Warung Sate Ayam Asli Ambal Pak Alip, yang merupakan cabang dari Warung Sate Pak Kasman. Lokasinya berada di pinggir ruas Jalan Raya Kebumen, berdekatan dengan Kantor Kejaksaan Negeri Kebumen atau arah timur dari alun-alun Kebumen.

Sesuai dengan namamya, makanan ini memang berasal darin sebuah desa di kawasan Kebumen, yakni di Desa Ambal, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Namun, saaat ini menu masakan ini sudah tersebar ke berbagai tempat, di seputaran dekat Alun-alun Kebumen maupun di DIY dan Jawa Tengah.

Pada dasarnya, Sate Ayam Ambal ini tidak jauh berbeda dengan menu sate pada umumnya. Hanya saja jika dibandingkan dengan sate ayam pada umumnya, cara pengolahan dan bumbu yang digunakannya sedikit berbeda. Daging ayam diolah bersama dengan bumbu. Kemudian sate dibakar di atas bara api sedang.

Ia menjelaskan, dalam penyajiannya, Sate Ayam Ambal yang telah dibakar dihidangkan di dalam piring dengan bumbu biasanya disajikan secara terpisah. Selain itu, sambal saus yang digunakan pun berbeda dari jenis sate lainnya. Untuk Sate Ayam Ambal ini digunakan sambal tempe kedelai.

Hampir sama dengan jenis sate ayam pada umumnya, sate ambal ini juga disajikan bersama potongan ketupat yang disesuaikan selera pelanggan. Begitu pesanan datang, maka terhidanglah seporsi sate, plus semangkuk saus berstektur kasar dengan jejak minyak dan sepiring lontong yang sudah dipotong-potong.

Jika tidak suka dengan lontong ada juga pilihan nasi. Tiap tusuk sate berisi tiga potong daging ayam. Wangi rempah yang terbawa angin langsung menggugah selera makan. Rempah memang menjadi pembeda sate ayam Ambal dengan sate ayam pada umumnya.

Apalagi, sebelum dibakar biasanya daging ayam direndam dalam paduan sembilan rempah selama tiga jam. Kesembilan rempah itu adalah pala, merica, ketumbar, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, garam dan gula jawa. Campuran ini menghasilkan daging ayam dengan sedikit manis dan gurih.

Rasa saus manis dengan sedikit pedas di belakangnya. Teksturnya mirip saus sate Padang, cuma terasa ada kacangnya. Saus ini menjadi pembeda yang lain, yaitu tempe rebus yang ditumbuk halus dengan sisa rempah yang digunakan untuk merendamm daging. Ditambah cabai dan bawang merah.

Sajian Belut Dalam Nasi Merah Lombok Ijo

Menyantap nasi merah dengan sayur lombok ijo memang sedap. Hidangan ini dikenal sebagai kuliner khas Gunungkidul dan telah menyebar di berbagai daerah. Di jalan Wates, tepatnya di Km 7 Dusun Pasekan Balecatur Sleman (persis di sebelah barat jembatan), ada satu warung yang mengkombinasikan nasi merah ini dengan menu unik yakni belut lombok ijo.

Warung ini bernama "Warung Makan Sego Abang Belut Ijo, Bu Murni". Banyak pelanggan yang sengaja datang ke warungnya ingin menikmati nasi merah plus belut lombok ijo. "Alhamdulillah nasi merah belut lombok ijo bikinan warung kami banyak yang suka," kata Murni saat ditemui di warungnya. Murni merintis usaha warung nasi merah ini, sejak lima tahun yang lalu. Setiap harinya buka mulai pukul 07.00-20.00 WIB. Menurut Murni, belut-belut itu ia beli di daerah Gdean Sleman yang sebelumnya mendatangkan dari daerah Lumajang, Jawa Timur.

Sementara, nasi merah, didatangkan dari Semanu Gunungkidul. Murni sendiri berasal dari Gunungkidul, sehingga memasak nasi merah sudah menjadi keahlian turun tmurun. Agar memiliki citarasa pedas, belut-belut digoreng terlebih dahulu, kemudian dioseng bersama irisan lombok ijo. Belut lombok ijo ini disajikan bersama Lencah. Menu pendamping nasi merah lainnya adalah daun pepaya. Agar tak berasa pahit, daun pepaya direbus bersama tanah liat/lempung. "Kita pakai tanah liat saat merebus daun pepaya, supaya tidak pahit," terangnya. Selain belut lombok ijo dan gudeg daun pepaya, menu pendamping lainnya adalah sayur/oseng lombok ijo, trancam dan oseng bunga pepaya.

Beragam lauk pendamping nasi merah juga tersedia disini, diantaranya tahu/tempe bacem, ayam kampung bumbu bacem, ati ampela, ikan wader, burung puyuh plus lalapan, bathok udang dan empal/babat serundeng. Berbagai olahan jamur juga ada, yaitu tongseng jamur, gule jamur, sop dan sate jamur. Untuk sambalnya, Murni menyediakan tiga pilihan yaitu sambal bawang, sambal petir dan sambel trasi mentah. Sementara untuk menu minuman, warung Bu Murni menyediakan wedang uwuh, teh teko gula batu, teh panas gula batu dan lain-lain. Bagi penggemar minuman Saparella juga bisa mendapatkannya di sini. Menu nasi merah beserta pendampingnya bisa dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau.

"Menu di tempat kami sangat murah sehingga terjangkau siapa saja," katanya sambil menambahkan, pihaknya menerima pesanan untuk berbagai acara.