Bisa menyajikan menu masakan daerah sendiri, kepada masyarakat di luar daerah, merupakan kebanggaan tersendiri. Hal itulah yang dilakukan lah Ny Sri Murni, warga asal Kabupaten Gunungkidul tersebut. Dirinya merupakan pengusaha warung makan "Sego Abang Lombok Ijo", di Jalan Wates Km 7 Yogyakarta.
Menu Makan yang disajikan hampir semuanya, masakan khas Gunungkidul. Diantaranya sayur lodeh lombok ijo, belut lombok ijo, gudeg daun kates, oseng-oseng lombok ijo, empal babat serundeng, tiwul dan beras merah. Menu makan yang seru dan mengasyikkan.
Alasan Ny Sri Murni menjual menu makanan tersebut, karena disepanjang daerahnya membuka usaha rumah makan, belum ada warung makan yang menyediakan masakan asli Gunungkidul. "Selama saya 3 tahun membuka usaha warung makan, disepanjang jalan ini belum ada warung makan yang menyediakan menu masakan Gunungkidul. Maka dari itu, karena melihat ada peluang tersebut, saya memberanikan diri untuk mencobanya. Usaha saya pun membuahkan hasil, cukup banyak pelanggan yang datang menikmati masakan khas ini," ujarnya.
Cara memasaknya pun benar-benar tradisional. Untuk bumbu sayur lombok ijo, bawang merah dan putih, garam, gula merah dikasih pete rese, lengkuas, jahe, sere, salam dan daun jeruk. Untuk menu oseng-oseng lombok ijo, bumbu yang dipakai semuanya sama dengan sayur lombok ijo. Perbedaannya potongan tempe digoreng dulu, supaya tidak hancur dan di tumis selama 15 menit.
Sedangkan menu gudeg daun pepaya, daun pepaya direndam dengan air ampo (tanah) selama 5 menit, di saring lalu direbus selama 20 menit, baru dicuci bersih dan dimasak dengan santan. Bumbunya, ketumbar, kemiri, merica, bawang merah dan putih, lengkuas, jahe, sere, salam, daun jeruk, gula merah dan lainnya.
Sajian lainnya babat serundeng yang dimasak bacem serta empal sapi dengan cita rasa khas. Bagi penggemar belut, olahan belut lombok ijo, patut dicoba. Belut digoreng dulu baru ditumis.
Untuk melengkapi masakan khas Gunungkidul, Ny Sri Murni juga menyediakan tiwul. Menu ini terbuat dari tepung gaplek, ditambah gula merah, garam dan parutan kelapa, yang dikukus selama 20 menit.
Harga yang dipasang, cukup terjangkau, nasi merah dengan harga Rp. 3.000/porsi, sayur lodeh lombok ijo Rp. 6.000/porsi, gudeg daun kates Rp. 5.000/porsi, tahu dan tempe bacem seribuan, dan sambel bawang Rp. 3.000. Kemudian, ikan wader kali Rp. 12.000, empal babat serundeng Rp. 7.000, wedang uwuh Rp. 5.000 dan teh teko poci Rp. 4.000.
Ternyata, cukup beragam menu khas Gunungkidul, tidak sekedar nasi merah dan sayur lombok ijo.