Tujuh Tips Berwisata Kuliner

1. Cari Informasi Terlebih Dahulu

Sebelum keluar rumah, kumpulkan informasi tentang makanan dan minuman, dan jika perlu teknik memasaknya. Semakin banyak informasi yang diketahui, semakin dalam kita mengeksplorasi makanan atau minuman yang dicoba. Begitu juga dengan pengertian kita tentang makanan tersebut.

2. Berani Mencoba

Seperti sedang berpetualang, harus ada keberanian untuk mencoba hal baru atau di luar kebiasaan. Yang namanya berwisata kuliner, tak bisa dipungkiri cita rasa dan bahan dasar unik akan masuk ke mulut. Dengan keberanian, maka akan semakin mudah untuk menerima makanan baru. Jika memang nanti setelah dicoba rasanya memang tidak cocok di lidah, setidaknya ya sudah dicoba dan tahu.

3. Mencari Tips Dari Warga Setempat

Tidak ada informasi yang paling orisinal dari komentar atau pendapat langsung dari warga setempat karena jika memang ada tempat makan paling populer di pusat kota, rekomendasi pasti datang tidak hanya dari satu atau dua warga yang dimintai pendapat. Dari komentar warga setempat pun kita bisa langsung tahu kelebihan sekaligus kekurangan tempatatau makanan tersebut.

4. Kunjungi Pasar Tradisional

Mendatangi pasar adalah satu cara paling bagus untuk mengetahui seperti apa makanan dan minuman yang biasa disantap warga setempat. Di Bandung, misalnya, mampirlah ke daerah Dago, Riau atau Cihampelas. Daerah-daerah ini merupakan surga makanan, selain factory outlet.  Ke Surabaya, lain lagi. Jika mampir ke pasar tradisional Genteng, maka ketahuan di sekitar situ banyak sekali jejeran toko menjual bandeng asep, masakan khas Surabaya yang kerap dijadikan oleh-oleh.

5. Mampir ke Tempat Makan Yang Ramai

Saat mengeksplorasi kota dan harus mengisi perut, satu hal yang harus selalu diperhatikan saat mencari tempat makan adalah mencoba di tempat yang ramai pengunjungnya. Jika melihat tenda pinggir jalan dengan antrian panjang, maka tempat itu wajib untuk dicek dan dicoba.

6. Mencoba Sesuatu yang Berbeda

Selain mengunjungi tempat-tempat populer yang sering diresensi berbagai media atau rekomendasi teman, cobalah untuk menyicipi makanan di tempat makan sesuai dengan kesukaan pribadi. Jadi, seperti berpetualangan dengan penemuan sendiri. Misalnya, jika suka steak, mungkin bisa mencari tempat steak paling enak di kota yang dikunjungi.

7. Langsung ke Tempat Pembuatnya

Mendatangi tempat pembuatannya langsung bisa menjadi satu pengalaman lengkap berwisata kuliner. Dengan melihat bagaimana cara pembuatannya, kita tidak sekedar menikmati kelezatan makanan tetapi juga tahu bagaimana cara pembuatannya sekaligus lebih mengerti kenapa makanan tersebut memiliki cita rasa tertentu atau mungkin bentuk yang unik.

Bebek Tepi Sawah yang Krispi

SELAMA ini, bebek identitas rasanya amis dan alot. Tapi beda dengan restoran yang satu ini. Sebab, bebek goreng krispi atau Crispy Duck racikan Bebek Tepi Sawah (BTS) Restaurant Cabang Ubud-Jogja ini rasanya renyah tanpa amis tak berlemak. Selain itu, dagingnya juga terasa lembut begitu masuk dimulut.

Disajikan bersama sayur kacang panjang khas Bali dengan padu padanan sambal matah (mentah), irisan bawang merah, sere dan cabai rawit ini bisa memanjakan selera kuliner, khususnya pengemar bebek. Maka tak heran jika menu yang dimiliki BTS ini tidak hanya disukai lidah orang lokal saja namun juga lidah bule.


Direktur Utama PT Amerta Caya Parama, perusahaan yang mengelola BTS Ubud-Jogja Eddy Purjanto mengatakan , biasanya kesan pertama terhadap menu berbahan bebek selalu diidentitaskan dengan alot atau berbau amis. Kesan itu juga yang muncul saat awal mula I Nyoman Sumerta mendirikan Bebek Tepi Sawah di Ubud, Bali 1999.

"Untuk meyakinkan pembeli, tidak jarang I Nyoman Sumerta memberikan jaminan , jika bebek ditempatnya alot atau konsumen tidak suka, maka tidak perlu bayar", katanya saat mengutip perkataan dari Nyoman .

Hasilnya, ternyata bukan hanya dilidah orang Indonesia saja yang cocok dengan makanan BTS, namun juga sesuai dengan selera wisatawn asing yang datang ke BTS di Ubud Bali. Banyaknya permintaan masyarakat terhadap BTS agar membuka cabang di kota-kota lain, membuat BTS mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia seprti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Makasar, Batam dan Yogyakarta, bahkan juga diluar negeri yakni Singapura serta Malaysia.

Di Yogyakarta sendiri, lanjut Eddy, meski baru soft launching pada 19 April, BTS Yogyakarta menjadi salah satu destinasi kuliner baru yang menarik warga Yogyakarta dan wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Hingga pada akhirnya Bebek Tepi Sawah Cabang Ubud-Jogja baru saja diresmikan oleh Gubernur DIY ri Sultan HB X, Rabu 25/6/2014.

General manager Bebek tepi Sawah Cabang Ubud_Jogja, benny menjelaskan, menu andalan restoran tersebut ialah bebek goreng krispi. Dimana separo bebek goreng renyah kering dipadukan dengan sayur kalasan (kacang panjang dierbus dibumbui dengan bumbu khas Bali). "Tak hanya itu saja, satu paket bebek goreng krispi ini lengkap dengan tiga sambal matah, sambal goreng dan sambal merah,"ujarnya.

Selain bebek krispi, menu -menu lain dari BTS Yogya yang beroperasi mulai pukul 10.00 hingga pukul 22.00 WIB di antaranya Bebek Betutu, Ayam Panggang Tepi Sawah, Ayam Goreng, Steak, nasi goreng, ikan gurame dan seafood. Sedangkan menu minuman spesialnya ada BST Punch yang terdiri dari kunir, asam, jahe merah dan sere. Minuman ini menjadi satu-satunya khas BTS Yogya dan tidak akan dijumpai di BTS cabang lain sekalipun di Bali.

Eddy Purjanto menyatakan bahwa Bebek Tepi Sawah (BTS) Cabang Ubud-Jogja bisa disebut sebagai satu-satunya cabang yang paling mirip dengan BTS pusat di Ubud, Bali. Berada di Jalan Damai, No 78, Mudal, Sariharjo, Ngaglik Sleman, restoran ini memiliki view lengkap dengan pemandangan tepi sawah yang menyatu menjadi bagian dari BTS Cabang Ubud-Jogja, sama seperti BTS Ubud Bali.

Sebagian nilai lebih dari BTS ini, selain soal rasa juga higienisitas. Hal ini menyadari bahwa BTS Ubud memiliki standar tinggi dalam pelayanan, bahan baku terbaik, cara memasak yang didukung dengan fasilitas dapur berstandar hotel berbintang, hinga hidangan sampai dimeja konsumsi juga menjadi perhatian.

"Kami berharap BTS Cabang Ubud-Jogja ini nantinya bisa menjadi tujuan wisata kuliner untuk pencinta kuliner kalangan menengah keatas. Sebab, di sini kami akan memberikan pelayanan khas Yogya dengan suasana persawahan yang kental plus udara segar," harapnya seraya menjelaskan untuk harga makanan dijual mulai Rp 39.000 dan minuman mulai Rp 10.000.