Empuknya Daging Bakso "Pak Geger"

Bagi masyarakat Kota Semarang, nama bakso daging sapi 'Pak Geger' tentu sudah akrab di telinga mereka. Sebab, disana terkenal lezat, dagingnya empuk. Hal itulah yang mendorong niat Edy nuryanto untuk mewujudkan cita-citanya buka warung bakso daging sapi Pak Geger di Yogyakarta.

"Dulu saya tinggal bersama orang tua di Perumahan PLN Semarang. Di sana bapak punya langganan tukang bakso keliling di daerah Perumahan PLN. Pada gerobak tukang bakso itu diberi nama "Geger". Saat saya tanya kenapa namanya geger, dia menjawab polos karena ingin menggegerkan dunia perbaksoan. Kenyataannya memang benar, karena terkenal lezat, tukang bakso itu bisa buka warung bakso kecil di pinggir sungai. Meski dengan harga yang sedikit mahal, tapi banyak orang yang mencarinya. Hingga pada akhirnya bakso sapi "Pak Geger" bisa besar dan terkenal seperti sekarang ini," ungkap Edy.

Berangkat dari cita-citanya sejak kecil, Edy yang sudah malang melintang bekerja kantoran, akhirnya membanting stir menjadi wirausahawan. Tak lain pilihannya ialah membuka warung bakso daging sapi. "Setelah saya pikir, kerja sebagai karyawan itu tidak bebas. Sampai suatu saat, ketika saya jajan bakso di daerah Yogya, saya bertanya pada karyawan bakso, mobil yang bagus itu punya siapa?. Jawabnya, punya pemilik warung bakso ini. Dari situlah saya yakin bahwa suatu saat dengan hanya menjadi tukang bakso, tapi bisa punya mobil sendiri. Padahal, saya sebagai manager di perusahaan terkenal belum juga punya mobil sendiri." terang Edy yang juga pernah bekerja di berbagai perusahaan.

Sejak itulah. lanjut Edy, dia yang kini tinggal bersama istri dan seorang anak di daerah Sleman mencoba franchise dengan Pak Geger. Hingga dibukalah warung bakso daging sapi "Pak Geger" di Ruko Seturan Kav 7-8, Caturtunggal, Depok, Sleman. Edy yang sudah menimba ilmu dari Pak Geger kemudian diterapkan di Yogya. Kuncinya, tetap mengutamakan rasa terlebih dahulu.

Menurutnya, pemilihan daging sapi harus yang terbaik. Campuran rempah-rempah juga sesuia dengan takarannya. "Pokoknya semua harus pas. Jika berlebihan atau kurang tentu rasanya malah tidak enak," ucap Edy.

Maka, setelah dibuka sekitar sebulan, warung bakso Pak Geger di Seturan tersebut langsung mendapat sambutan hangat dari pecinta kuliner khususnya penggemar bakso daging sapi. Akan tetapi, semua juga berkat kerja keras dari Edy saat memperkenalkan produknya di wilayah Yogya. Dia pun menerapkan ilmu pemasaran yang dimiliki, dengan cara membagikan brosur serta sampel bakso kecil kepada masyarakat di sekitarnya. Hasilnya, banyak di antara mereka datang untuk membeli semangkok bakso Pak Geger di seturan tersebut.

Menurut Edy, kekuatannya ada di bakso itu sendiri. Semangkok bakso Pak Geger itu di dalamnya terdapat daging bakso, potongan daging sapi, tulang muda, iso babat dan pangsit goreng. "Jika dilahap, bakso ini rasanya empuk dan gurih karena sari pati dari daging sapi serta campuran rempah di dalamnya. Apalagi pakai acar, pasti tambah mantab. Oleh karena itu, saya tetap mempertahankan kualitas sama persis seperti bakso Pak Geger di Semarang. Meski harganya di atas rata-rata, tapi pas dengan filosofi orang Jawa yakni "ana rega ana rupa", tegasnya.

Untuk mengenalkan bakso Pak Geger di Yogya, warung tersebut buka setiap hari mulai pukul 10.00-21.00 WIB. Namun khusus malam Minggu buka hingga pukul 23.00 WIB. Disana, Edy menjual menu Bakso Pak Geger mahsswwa seharga Rp. 10.000. Sedangkan Bakso Pak Geger dijual Rp. 15.000 sama seperti di Semarang. Tapi, bagi yang ingin mendapat paket terlengkap bisa memilih Bakso Pak Geger Segegernya seharga Rp. 20.000. Sementara untuk minumannya ada teh, jeruk, kopi, es krim, es kelapa muda, es teler dan lain-lain.

"Selama bula puasa ini, saya memberikan diskon 25 pesen untuk bakso dan gratis 1 cup es krim," jelas Edy seraya mengatakan bahwa dirinya juga mempunyai usaha lain.

Menikmati Rasa Khas Mie Ongklok Wonosobo

Ketika mendengar kota sejuk Wonosobo, tentu selalu terangan-angan sajian kelezatan mie ongklok, yaitu makanan khas terbuat dari mie kuning yang direbus bersama-sama sayur kubis dan kucai. Setelah dicelup ke air mendidih dengan alat serok cekung terbuat dari bambu, selanjutnya campuran mie dan sayur dinaik-turunkan atau diongklok, sehingga disebut mie ongklok.

Setelah matang baru disajikan dengan taburan bumbu kental berasa manis gurih yang sering disebut bumbu "lau". Bagi yang ingin menikmati sajian mie ongklok dengan rasa spesial, anda yang kebetulan sedang menikmati liburan di Wonosobo, bisa mampir di Resto Ongklok milik Ny Ayi Iswandani yang dikelola bersama suaminya Nurudin Ardiyanto di Jalan Dieng Km 2 Bugangan Wonosobo.

Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau, karena berada di jalur Kawasan Wisata Dieng. Bagi pengunjung yang datang rombongan juga tidak perlu khawatir, karena Resto Ongklok juga dilengkapi ruangan yang cukup luas dan nyaman berkapasitas 200 orang lebih.

Sekali mencicipi mie ongklok dijamin ketagihan. Bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi sensasi aroma khas bumbu lau seakan mengundang perut anda untuk segera menyiklat habis. Balum lagi ditambah sajian pelengkap mie ongklok, yaitu sate sapi bakar dengan taburan bumbu kacang, tentu akan semakin menggoyang lidah anda.

Menurut Ny ayi Iswandani, mie ongklok adalah masakan khas Wonosobo yang tidak ada duanya di daerah lain. Baik racikan bumbu maupun cara pembuatannya dilakukan secara khusus, sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Olahan ini rasanya juga berbeda dari masakan mie kebanyakan. "Rasanya berbaur antara nikmat, lezat, gurih, pedas dan yang pasti bisa membuat lidah jadi nyem-nyem," ujarnya.

Pelanggan setia Resto Ongklok bukan hanya warga Wonosobo, tetapi juga pengunjung dari berbagai daerah seperti Semarang, Bandung, Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lain di Indonesia. Kuliner khas Wonosobo ini juga sudah mendunia, karena banyak turis asing yang berlibur di Dieng selalu mencari mie ongklok. "Bahkan warga Wonosobo yang telah lama menetap di luar kota ataupun menjadi TKI di luar negeri, jika pulang kampung saat lebaran, pasti menyempatkan diri merasakan sensasi kelezatan mie ongklok di sini," katanya.

Selain mie ongklok, Resto Ongklok juga menyediakan aneka menu masakan lain yang tak kalah lezat, seperti iga bakar dan steak daging yang ditaburi salad sayur yang menggugah selera. Selain itu juga tersedia aneka menu bakaran ikan, seperti gurame dan nila bakar. Pengunjung yang ingin merasakan minuman khas Wonosobo, juga disediakan minuman khas carica dan purwaceng, yaitu minuman berasal dari pohon carica dan purwaceng yang hanya bisa tumbuh subur di Dataran Tinggi Dieng.