IKAN GORENG MAK BENG KHAS SEJAK 1941

Bila penikmat kuliner jalan-jalan ke Kota Denpasar Bali, hendaknya jangan lupa mencicipi kuliner khas yang ada sejak revolusi, tahun 1941. Kuliner tersebut tidak lain adalah Ikan Laut "Mak Beng", yang berada di Pantai Sanur, tepatnya Jalan Hang Tuah No 45 Denpasar.

Ya, warung makan Mak Beng ini sangat dikenal dan termasuk kuliner tertua di Kota Denpasar. Kini yang meneruskan usaha kuliner ikan laut Mak Beng adalah I Putu Wirya, cucu Mak Beng. Masakan Khasnya adalah ikan kakap goreng, soup kepala ikan dan telur ikan goreng. Entah mengapa, meski ikan kakap bukanlah istimewa namun berkat olahan kuliner Mak Beng terasa sangat lezat dan beda dengan olahan kakap di warung makan lain yang ada di seantero Bali.

Yang lain selain bumbu rempah-rempah, juga cara menggoreng yang dapat menghasilkan ikan terasa krispy. Belum lagi sambal pendampingnya, yang bikin rasa ikan semakin luar biasa. Sambal Mak Beng ini khas dengan perasan jeruk nipis. Oleh karenanya saat menyantap ikan olahan Mak Beng tak ada sedikitpun bau amis.

Ikan kakap yang digunakan buat sajian kuliner di warung makan Mak Beng adalah kakap pilihan. Tidak terlalu kecil, dan tidak pula terlalu besar. "Ukurannya yang sedang-sedang saja, sebab dagingnya akan terasa sangat gurih dan bila digoreng dengan suhu tertentu akan terasa crispinya", ungkap I Putu Wirya.

Untuk menggorengnya, menurut I Putu Wirya harus menggunakan kompor yang memiliki daya sembur api cukup kuat dan menghasilkan panas sempurna. Selain itu, minyak gorengnya pun juga harus minyak yang masih bersih, tidak bisa menggunakan minyak yang sudah digunakan menggoreng berulang-ulang. Dikarenakan rasa ikan akan kehilangan kesegarannya dan warnanya tak akan cerah.

Sebelum digoreng, ikan diberi bumbu rempah terlebih dahulu. Setelah meresap, baru digoreng dalam wajan yang terdapat minyak mendidih. Proses penggorengan tak lebih dari hitungan 5 hingga 10 menit. "Karena panas tinggi, maka proses penggorengannya pun lebih cepat. Ini akan mempertahankan cita rasa kesegaran daging ikan kakap. Kalau terlalu lama maka semua kandungan vitamin yang ada pada daging bisa larut dalam minyak goreng", terang Putu.

Selain daging kakap goreng, juga ada sajian khas yang sangat diminati, yakni telur ikan goreng. Sensasi rasanya cukup diminati. Gurih, renyah dan lezat. Telur ikan ini biasa disantap dengan sambal khas Mak Beng atau sambal kecap. Ada pula Soup ikan yang rasa kuahnya cenderung asam, manis, pedas dan gurih. Selain daging ikan yang gurih, penikmat kuliner juga bisa merasakan nikmatnya labu yang diolah dalam soup ikan tersebut. Setiap hari, warung makan Mak Beng ini tak pernah sepi pengunjung. Mereka makan sambil menikmati panorama laut dari pantai Sanur yang elok. Sungguh sensasi yang sulit didapati di Pulau Jawa.

PIE SUSU CENING YANG RENYAH

Bali memang sangat terkenal dengan pariwisatanya yang sangat indah dan mempesona. Namun, ternyata Pulau Dewata itu juga memiliki jajanan kuliner yang sangat enak dan sudah menjadi ciri khas dari pulau tersebut. Jajanan ini yaitu Pie Susu Cening, yang mana bentuknya menyerupai bunga matahari.

Jadi kulit roti yang dibentuk pipih serta cekung dan pada bagian tengahnya diisi dengan fla susu. Roti ini banyak digemari oleh wisatawan lokal dan domestik, lantaran harganya terjangkau dan cita rasa yang enak. Jajanan ini terdiri dari 2 rasa, yaitu rasa susu original (putih) dan coklat.

Cara pembutan pie susu ini sangat mudah, menggunakan bahan-bahan yang sederhana serta tanpa bahan pengawet. Hal ini dilakukan, lantaran hasil produksinya sehat dan bersih. Bahan yang digunakan untuk membuat kulit pie di antaranya mentega, susu, tepung, telur dan gula halus. Kemudian untuk flanya terbuat dari adonan gula pasir, kuning telur dan susu manis.

Cara membuat kulit pienya, dimulai dari membuat adonan dengan campuran bahan tepung terigu, gula halus dan mentega. Adonan itu diaduk selama 10 menit sampai 15 menit. Setelah adonan merata, dituang ke dalam cetakan kulit pie.

Sebelum dipanggang ke dalam oven, kulit pie harus diisi dengan fla dibagian atasnya. Cara membuat flanya dengan membuta adonan dari gula yang dicairkan, kuning telur dan susu kental manis. Untuk rasa tidak hanya yang berwarna putih saja, namun bisa menggunakan susu coklat.

Setelah adonan fla jadi, barulah dituangkan ke atas kulit pie dan dioven selama 90 menit, agar kematangannya merata. Setelah itu, sebelum melalui proses pengemasan, pie yang sudah matang didinginkan selama 15 menit. "Pie susu ini terasa enak, lantaran kami tidak pernah setengah-setengah dalam pemakaian bahan produksi. Selain itu juga, makanan ini juga sehat tanpa bahan pengawet. Kami juga menerapkan takaran bahan produksi dan proses pembuatan tersendiri, yang mana tidak bisa diungkapkan. Hal ini lantaran, sebagai salah satu ciri khas produk kami berbeda dengan pie yang lain," papar Kepala Operasional Produksi Pie Susu Ni Nengah Suryani, saat dikunjungi di tempat produksi di kawasan Kecamatan Batubulan, Kabupaten Gianyar.

Pie Susu ini hanya bertahan 2 minggu, dikarenakan tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu, makanan ini bisa dinikmati dengan menggunakan teh manis dan susu di pagi hai.

Untuk mendapatkan pie susu, hanya mengeluarkan Rp. 22.500 per-box, dengan isi 9 kue. Jika, wisata kembali, cobalah pie susu yang renyah ini, hmmmm... rasanya ingin menyantapnya kembali.