Menikmati Sensasi Teh di Kedai Laresolo

Jika Anda pecinta kuliner sekaligus penggemar minuman teh, Kedai Teh Laresolo (KTL) Jogja yang berada di jalan Babarsari Ruko Raflesia II Blok N (timur pom bensin Babarsari) Depok Sleman, bisa menjadi pilihan untuk merasakan kenikmatan minum teh.

Menurut Danik, sang pemilik KTL Jogja, desain interior KTL layaknya ruang tamu di rumah. Tujuannya, agar para pengunjung bisa merasa betah berlama-lama di KTL Jogja sambil mencicipi sajian teh premium Indonesia atau teh impor dari China dan Jepang. "Saya bercita-cita, KTL Jogja jadi rujukan utama tempat minum teh yang enak, tempat berbagi cerita bersama orang-orang tercinta, juga sebagai tempat belajar tentang dunia teh. Namun terpenting, KTL Jogja adalah tempat nongkrong yang ramah bagi ibu-ibu. Jadi ya tempat ini terbuka untuk semua kalangan," terang Danik.

Awal mulanya, Danik bekerja sama dengan Bambang Muhtar Rusdianto atau lebih akrab dikenal dengan Bambang Laresolo, sang pemilik brand Kedai Teh Laresolo, untuk mendirikan KTL Jogja pada Desember 2012. Hal itu lantaran teh sangat bermanfaat bagi kesehatan. "Perlu diingat, teh bukan obat, tapi kalau diminum secara rutin bisa bermanfaat buat kesehatan kita. Kandungan utamanya adalah katekin dan theanin. Katekin bermanfaat sebagai antioksidan. Satu cangkir teh berkatekin tinggi (teh putih), antioksidannya setara dengan tujuh cangkir jus jeruk. Sedangkan theanin bermanfaat untuk otak, dapat menurunkan tekanan darah tinggi, fungsi relaksasi juga dapat mengatasi kepikunan. Namun secara umum manfaat teh dari semua jenis teh kurang lebih sama, sepanjang teh yang digunakan dibuat dari daun muda dan pucuknya," paparnya.

Adapun teh yang paling favorit di KTL Jogja yaitu Fragrance of Love. Terdiri dari pepermint, bunga chamomile, kulit orange dan sere. Ada juga Teh Poci Keraton, yakni teh melati dengan grade tinggi. Atau Indian Spice, teh hitam, jahe kering dan kapulaga. "Teh ini masih disajikan dengan gula. Tapi kalau pengunjung ingin merasakan teh yang sebenarnya, bisa memilih Serious Tea, Blooming Tea atau Ginseng Oolong. Semuanya hasil racikan Bambang Lareslo," imbuhnya. Sedangkan menu masakan, KTL Jogja juga menyajikan Creamy Spagetea, Sop Iga Daun Kedondong, Berries Party, KTL Rice Tea, Nasi Goreng Hitam AYam, Nasgor KTL, Tami Seafood, Chicken Kungpao, Tomyam, Bakso Melayoe, Siomay dan Masih Banyak Lagi.

Untuk menu minuman pendamping, ada Green Tea Latte, Teh tarik, Thai Tea, Coklat Panas, Coklat Tarik, Kopi Tarik atau Kopi Tumbruk. "Disini, Anda bisa minum teh poci ala jawa, atau minum teh China ala Gongfucha. Tidak hanya itu saja, KTL Jogja juga setiap bulan mengadakan gathering atau workshop berkaitan dengan teh, yang dipandu langsung oleh Bambang Laresolo," kata Danik seraya menjelaskan bahwa Kedai Teh Laresolo Jogja buka setiap hari mulai pukul 11.00 - 23.00 WIB.

Untuk harganya sendiri, menu teh dijual mulai Rp.9.000,- hingga Rp.45.000,-. Sedangkan menu makanan dijual mulai Rp.7.000,- sampai Rp.35.000,-.

Racikan Mie Ayam "Jepang" Mantan TKI

Berangkat dari hobi makan mie, Hendriyanto, mantan Tenaga Kerja (TKI) asal Kabupaten Bantul Yogyakarta, akhirnya membuat usaha warung makan mie ayam. Usahanya itu bernama "Mie Ayam Sabaku" di Jalan Wonolelo Bawuran Pleret Bantul. Alasan dirinya membuat usaha itu, karena menyalurkan hobinya dan memberikan nuansa kuliner berbeda bagi penggemar mie ayam di Yogyakarta khususnya di daerahnya.

"Selain penggemar mie, faktor pendukung yang lainnya yaitu saya pernah membuatkan mie untuk keluarga teman saya di Jepang dan mereka menyukai masakan itu. Dari situ, percaya diri saya muncul untuk membuat usaha ini," ujar mantan tenaga kerja pabrik beton di Jepang itu.

Mie ayam milik Hendri, sangat berbeda dari mie ayam pada umumnya. Ukuran mie sangat besar serta kenyal dan mirip seperti mie ayam Jepang, yang dikenal udon. Menurutnya mie dengan tekstur itu, kaya protein tinggi dan bagus di konsumsi. "Tekstur mie itu, memang saya yang menginginkan, karena ingin membuat menu seperti di Jepang," papar Hendri.

Keunggulan menu masakan itu, kuah ayam yang kental. Kuah ayam Hendri ciptakan sendiri, dengan bahan utama potongan daging ayam. Cara membuatnya, potongan ayam dicampur dengan rempah-rempah seperti kemiri, merica, bawang putih serta daun bawang. Kemudian dimasak dengan santan dan kecap. Untuk 5 kg ayam direbus selama 10 menit, dengan 5 gelas santan dan 250 ml kecap manis. Sedangkan, untuk kecap asin dibuat dangan bahan kecap manis, garam dan bawang putih.

Setiap pembuatan 1 liter kecap asin, menggunakan 200 ml kecap manis, 50 gr bawang dan 300 gr garam, yang kemudian direbus 250 ml air selama 30 menit. Bumbu yang terakhir yaitu minyak sayur. Untuk pembuatan minyak sayur, dilakukan dengan menggoreng kulit ayam bersama minyak makan, merica dan ketumbar, yang telah digeprek selama 30 menit.

Kemudian, setelah semua bumbu siap, untuk membuat 1 porsi mie ayam, mie yang telah disiapkan direbus selama 5 menit bersama potongan sawi ijo. Sambil menunggu matang, siapkan sebuah mangkok dan diisi dengan sedikit minyak sayur dan kecap asin. Setelah matang, tiriskan mie serta sawi di atas mangkok dan diaduk hingga bumbu merata.

Kemudian, siram mie dangan air matang yang masih panas serta kuah ayam secukupnya dan hidangkan. Untuk menikmati lezatnya mie ayam Sabaku dan 1 gelas teh manis hangat atau dingin, hanya dengan membayar Rp. 7.500,- per porsi.

Hm... membuat penasaran.