Lodse, Minuman Resep Leluhur (100% Produk Pribumi)

Menyandang predikat sebagai kota wisata, Yogyakarta tidak lepas dari dunia kulinernya. Beragam kuliner baik makanan dan minuman menjadi magnet bagi wisatawan untuk sekadar mencicipi saat berliburan dikota ini.

Kuliner khas berjenis makanan seperti gudeg, bakpia, geplak dan lain sebagainya pastinya sudah tidak asing lagi bagi wisatawan. Namun untuk kuliner berjenis minuman mungkin saat ini belum banyak dijumpai. Hal ini yang coba ditangkap oleh badan usaha milik desa (bumdes) Panggung Lestari desa Panggungharjo Sewon, Bantul dengan mengenalkan hasil racikan khas rempah dengan branding 'Lodse'.

Anda tentu pernah mencicipi wedang uwuh di jogja. Ya..minuman rempah asli bantul inilah yang menginspirasi kemunculan Lodse. Dengan racikan khas rempah kering dipadu dengan gula batu, Lodse dikemas dengan beragam varian rasa menggugah selera.

Total saat ini ada 8 varian rasa yang dikembangkan tangan kreatif binaan bumdes Panggungharjo seperti jakencruk atau jahe kencur jeruk, japare atau jahe pandan sere, bir mataram, kujasem atau kunir jahe asem, wedang salam, secang wangi dan bunga lawang. Selain memberi aroma dan kesegaran khas rempah, beragam varian ini menyimpan khasiat yang berbeda dari setiap jenisnya.

Lodse merupakan brand baru kuliner minuman yang diharapkan memperkaya dunia kuliner Jogjakarta. Dengan desain simple dan unik, Lodse bisa menjadi oleh-oleh alternatif wisatawan saat berlibur di jogja. Lodse diharapkan mampu memajukan potensi dan keunggulan wilayah Panggungharjo khususnya memberdayakan dan mengangkat perekonomian warga desa.

Lodse sendiri berasal dari bahasa prokem khas jogja yang artinya adalah ngombe atau minum. Meski terkesan berkonotasi negatif, namun Lodse menawarkan manfaat sebagai ramuan peninggalan raja-raja Mataram.

Lodse simpel penyajiannya, tinggal buka kemasan lalu masukkan seluruh racikan kedalam satu gelas air panas, tunggu sebentar biar menyatu lalu aduk dan disajikan.

Gudeg Go, Lebih Pagi, Dekat Dan Nikmat



Belum sarapan pagi tapi harus mengejar penerbangan pertama. Kejadian ini tentu sering dialami oleh para pemburu first flight yang akan terbang dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta.  Begitupun bagi mereka yang belum sempat beli oleh-oleh gudeg karena harus mengejar penerbangan pagi.

Tak perlu resah, karena kini Gudeg GO telah hadir secara khusus bagi mereka yang mengejar penerbangan pertama, atau sebaliknya, bagi mereka yang tiba di Bandara Adisutjipto dengan pendaratan pertama. Lokasinya berada di Jalan Solo Km 9 Ring Road Maguwoharjo tepatnya di pojok Timur dan Utara lampu merah simpang tiga Maguwoharjo. 

Untuk menuju bandara hanya  butuh waktu 1 menit. Itu sebabnya, Gudeg GO merupakan pilihan tepat untuk mereka yang akan bepergian. Yang membutuhkan makan pagi, Gudeg GO adalah solusi. Sedangkan bagi wisatawan yang butuh oleh-oleh khas namun belum sempat membelinya karena terdesak waktu, maka Gudeg GO juga bisa dibawa sebagai cinderamata. 

Gudeg ini sengaja disetting agar mudah jika dikonsumsi sebelum bepergian ataupun dibawa untuk bepergian. Seperti layaknya gudeg pada umumnya, pengunjung bisa mendapatkan menu ayam kampung asli, telur, tahu, tempe dan krecek. 
Khusus kreceknya ada dua pilihan yaitu biasa dan mercon. Sesuai namanya, krecek mercon rasanya pedas, krecek ini begitu disukai oleh para pemburu pedas. Dan yang spesial adalah tersedianya bubur gudeg. 

Bubur di  sini menjadi pengganti nasi yang selama ini telah jadi mainstream untuk menyantap gudeg. Buburnya tersedia dua macam juga yaitu gurih dan pedas. Untuk rasa secara keseluruhan, hanya satu kata yang bisa mewakilinya: "dahsyat!" Ayamnya sangat empuk, tahu dan tempenya pas di lidah dan kreceknya cukup idola bagi para pecinta pedas. Tak bijak jika para wisatawan kuliner tak mencoba. 

Selain bisa memilih langsung menu yang ingin dinikmati, pengunjung juga disediakan tiga menu paket masing-masing Paket Happy, Paket Istimewa dan Paket Spesial. Yang pasti, walaupun disajikan kekinian Gudeg GO tetap dimasak dengan cora kuno menggunakan kayu bakar dan yang dipakai adalah material lokal terbaik,

Baru beberapa hari beroperasi, Gudeg GO langsung tancap gas. Trend posifif jumlah pengunjung langsung terlihat dengan selalu ramainya para penikmat sajian gudeg. Jumlah pengunjung terus meningkat meskipun Gudeg GO baru saja beroperasi. Selain itu, pengelola memang telah berniat menjadikan "Gudeg Next Generation". 
Banyak cerita diantara mereka..suka,senang,ceria..bahagia...dan mereka suka Gudeg Go juga...anak kecil aja suka Gudeg,masak kamu gak, yuk Generasi muda jogja..kita lestarikan warisan budaya kuliner jogja..ajak anak2 kita mencintai makanan khas jogja "Gudeg"

Tujuannya tentu saja untuk mendekatkan makanan tradisional ini kepada para generasi milenia agar suatu saat kelak gudeg tak pernah hilang dan tetap lestari meskipun generasi telah berganti. Dengan bangunan limasan yang dipadukan dengan gaya bernuansa vintage, pengunjung dijamin sangat nyaman selama berada di sini. Tempat yang asyik buat makan Gudeg sambil ngobrol santai sambil nyeruput wedangan dan bisa buat foto2 cantik juga loh..

Buka setiap hari, pengunjung bisa pula meng¬hubungi 0274-4331987 untuk take away, Buka dari Pukul 05.00-20.00, Gudeg GO siap menjadi sahabat paling asyik bagi siapapun terutama mereka para pengejar penerbangan di bandara. 

Dude Harlino Kenalkan Varian Baru Jogja Scrummy

Jogja Scrummy yang merupakan kue berlapis dengan kompOsisi brownis kukus di bagian bawah dan puff pastry dengan filiing berbagai rasa untuk lapisan atasnya.
Aktor ibukota yang juga owner Jogja Scrummy, Dude Harlino Senin (13/3/2017) memperkenalkan varian baru kue oleh-oleh khas Yogyakarta ini.  Jogja Scrummy dengan nama Carrot Cake ini dinilai bakal memberi sensasi baru pada konsumen yang datang ke wilayah Yogyakarta.  

Saat berbincang di De Kendil Resto Dude Harlino mengungkap selama sepuluh bulan terakhir setelah dibuka animo masyarakat pada Jogja Scrummy dinilai cukup tinggi. Tak heran suami Alisa Subandono ini terus mengupayakan inovasi dengan menambah varian rasa dari wortel. 

"Kita sebelumnya sudah punya enam varian rasa yakni Taro, Coklat, Srikaya, Mangga, Caramel dan Chesse nah kali ini kita tambah satu lagi rasa yang bakal lebih menarik yakni carrot atau wortel. Rasa wortel ini bakal menambah sensasi saat kita memakan tiga lapisan yang ada di kue Jogja Scrummy," ungkapnya. 

Dude sendiri memiliki empat cabang di wilayah Yogyakarta yakni di Jalan Brigjen Katamso, Malioboro, Adisutjipto dan Jalan Kaliurang. Kini Jogja Scrummy menurut Dude terus berupaya mendekatkan kue yang hanya ada di Yogyakarta pada masyarakat luas. 

"Kita lihat Yogya sangat potensial sebagai Kota Pariwisata yang bahkan bisa disebut pusat Pulau Jawa, kalau lewat jalan darat mau ke barat atau timur pasti mampir ke Jogja. Mudah-mudahan kami yang baru lahir ini bisa memberikan banyak pilihn bagi masyarakat dan wisatawan ketika mencari oleh-oleh di Yogyakarta," imbuhnya. 

Jogja Scrummy sendiri menawarkan kue dengan tiga lapisan berbeda perpaduan dari brownies, selai dan pastry. Kue ini khusus hanya dijual di Yogyakarta dan diklaim sebagai satu produk yang bakal memberi varian oleh-oleh Kota Gudeg ini. 

Dengan bahan dasar tepung, gula, perisa, telur, margarin, selai buah, puff pastry, Jogja Scrummy yang menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta itu dibanderol dengan harga Rp45 ribu.

DRIVER GOJEK SANGATLAH MEMBANTU. Jogja udah banyak banget driver gojek. Kenapa masih bingung? Kenapa gak langsung pakai jasa Gojek aja kalau mau beli Scrummy?? Caranya gampang kok. KLIK GO-MART/telpon driver nya langsung. InsyaAllah amaaannn..